Keempat, yang Paling istimewa dari orangutan adalah sebagai petani hutan. Orangutan dikenal sebagai si petani hutan karena perannya selalu menyemai hingga tumbuhnya tajuk-tajuk pepohonan sebagai keberlanjutan semua nafas kehidupan, tidak terkecuali kita manusia.
Orangutan dikatakan sebagai petani hutan karena tanpa lelah dan tidak pamrih, setiap hari ia selalu menyemai biji-bijian yang nanti disebut tajuk-tajuk pohon (pohon-pohon baru). Tidak bisa disangkal pula orangutan dan hutan sebagai nafas semua makhluk.
Tidak hanya orangutan, ada pula burung enggang atau rangkong. Si Petani hutan (enggang dan orangutan) ternyata berperan penting untuk meregenerasi (membangun kembali) hutan. Dengan kata lain orangutan dan burung enggang memainkan peran penting dalam menyediakan jasa ekosistem bagi hutan dan bentang alam kita.
Kelima, orangutan sebagai spesies payung. Keistimewaan orangutan yang mendiami pulau-pulau di Kalimantan dan Sumatera, jika boleh dikata karena orangutan disebut spesies kunci (key stone species) atau ada pula yang menyebutnya sebagai spesies payung (umbrella species). Apabila orangutan hilang/punah maka tumbuhan/hewan lainnya akan mengikuti pada ekosistem hutan hujan.
Selain itu, orangutan Kalimantan dan Sumatera adalah satwa (primata) yang sangat dilindungi, selain juga merupakan salah satu kera besar di Asia, namun keberadaannya sangat terancam punah di habitatnya saat ini.
Orangutan masuk dalam daftar satwa yang sangat dilindungi (Critically Endangered/CR) menurut UU no. 5 tahun 1990 dan menurut daftar International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List.
Keistimewaan orangutan ini sebagai tanda dan pengingat bagi kita bahwa Yang Kuasa menitipkan kepada kita untuk selalu padu serasi (harmoni) dengan semua makhluk hidup lainnya sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan selamanya. Berharap orangutan sebagai satwa/primata yang istimewa dan sangat dilindungi ini bersama tajuk-tajuk pepohonan (hutan) bisa lestari hingga nanti oleh karena adanya kepedulian dari semua kita. Semoga saja...
Tulisan : Diolah dari berbagai sumber dan data Yayasan Palung.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H