Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ini Alasan Perlunya Menjaga dan Melindungi Satwa

23 Oktober 2018   14:33 Diperbarui: 24 Oktober 2018   02:49 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bermaksud menyudutkan atau menyalahkan beberapa pihak yang secara sengaja atau tak sengaja merusak hutan sebagai habitat dan populasi sekaligus pula sebagai cikal bakal keberlanjutan nafas hidup semua makhluk hidup. 

Lihatlah faktanya, sebagian besar penyebab dari semakin menyempitnya keberlanjutan ruang lingkup makhluk hidup berupa hutan menjadi tanda nyata yang bercerita dan menyuguhkan serta tersaji tidak lain karena adanya dominasi manusia yang berlebihan terhadap alam (lingkungan) boleh dikata sebagai penyebab utama mengapa makhluk hidup berupa satwa  semakin sulit berlanjut.

Yang lebih mirisnya dan menyedihkan lagi, satwa dijadikan barang mainan atau peliharan. Satwa (binatang) pada prinsipnya adalah satwa bebas di alam liar. Jadi mereka bukan binatang mainan atau bukan binatang peliharaan.

Satwa juga memiliki hak yang sama untuk hidup bebas. Mereka (satwa/binatang) hidup bebas di alam liar bukan di dalam kandang atau pun tidak untuk disesengsarakan saat dipelihara.

Suguhan dari rangkaian sering terjadinya peristiwa alam akibat perbuatan manusia (tangan-tangan tak terlihat) yang tersaji pun semakin memberi arti dan makna kepada kita semua, seolah menyiratkan peran apa yang bisa dilakukan?

Sang Kuasa memberi titipan berupa langit dan bumi beserta isinya tidak terkecuali hutan dan satwa yang memiliki peranan utama sebagai keharmonisan dalam menjalani tatanan kehidupan semua makhluk sejatinya harus tetap dijaga hingga selamanya.

Tentu kita tak rela membiarkan mereka tinggal cerita. Tinggal cerita berarti tak dapat lagi kita menjumpai bentuk dan wujudnya. Satwa dan rimba raya (hutan) itu satu kesatuan yang katanya harus serasi, seimbang, harmoni hingga selamanya. 

Nah, bagaimana kita bila melihat fakta dan realita (peristiwa) kejadian yang kerap kali mendera nasib satwa? Miris, marah dan mungkin pula bersungut-sungut mempertanyakan mengapa nasib satwa terus menerus seperti ini? Masih ada harapan serta berharap untuk mengetahui alasan mengapa kita perlu menjaga dan melindungi satwa.  

Menjaga dan melindungi satwa berarti pula kita ikut berperan untuk keutuhan sang Ilahi untuk saling harmonis satu dengan yang lainnya. Bukankah indahnya suara satwa di rimba raya menjadi penanda indah kepada kita semua untuk selalu bahagia bersama tanpa mendera dan tanpa membeda, tanpa mendominasi dan jangan lupa diri karena kita semua adalah ciptaan Ilahi untuk saling menghargai bukan membasmi tanpa henti.

Berharap pula, semoga ada langkah strategis untuk penyadartahuan dari semua pihak untuk bersama-sama mengkampanyekan perlunya peran dan perlindungan terhadap satwa dilindungi oleh semua pihak pula tanpa terkecuali. 

Dengan demikian pula semoga ada kesadaran dari semua  untuk peduli terhadap satwa agar tak lagi menyengsarakan satwa/hewan, tidak lagi menyiksa hewan dan membunuh terutama satwa yang dilindungi. Termasuk yang paling penting adalah penegakan dan penerapan hukum tegas kepada pelaku perusakan hutan atau pun satwa sebagai efek jera. Semoga saja...

Petrus Kanisius-Yayasan Palung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun