Musim penghujan telah tiba dan itu terjadi di beberapa wilayah seperti di Kalimantan Barat, sejak beberapa hari terakhir. Tentu ini menjadi kerawanan terhadap potensi banjir yang akan terjadi.
Mengutip dari halaman Tribun Pontianak cetak hari ini (15/10), menyebutkan hujan deras yang mengguyur dan terjadi sejak hari Sabtu (13/10) kemarin, di wilayah kota Pontianak dan Kubu Raya membuat sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga direndam oleh banjir yang terjadi.
Banjir telah terjadi di Dusun Jabeng, Desa Mamek, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, pada Kamis (11/10) kemarin, banjir bandang tersebut menggenangi pemukiman warga di wilayah tersebut.
Hujan lebat juga terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang dan sekitarnya sejak Sabtu hingga Minggu kemarin, tetapi belum ada dilaporkan terjadinya banjir.
Musim penghujan dan rawan akan potensi terjadinya banjir patut untuk dijadikan kewaspadaan kita semua. Seperti kita ketahui, beberapa wilayah yang ada di Kalimantan barat merupakan wilayah dataran rendah atau pun juga delta. Dengan demikian, apabila semakin tinggi curah hujan maka genangan air akan meningkat dan hal ini sedikit banyak diperparah oleh drainase atau saluran air yang kurang memadai di beberapa wilayah, ruas jalan dan pemukiman warga. Hal lainnya juga diperparah oleh penyumbatan beberapa saluran air oleh beberapa sampah membuat air kian nyaman tergenang dan tidak teraliri sehingga terjadilah banjir.
Peringatan dini yang dibuat oleh BMKG ini tentunya setidaknya patut untuk dijadikan kewaspadaan bagi kita di beberapa wilayah yang disebutkan berdasarkan prediksi tersebut, besar harapan tidak terjadi. Jika pun terjadi ini menjadi kewaspadaan kita semua sejak awal untuk dipatuhi terlebih bagi warga masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan.Â
Selain juga adalah kewaspadaan kita akan barang-barang yang ada di rumah, setidaknya kita bisa mengungsikan barang-barang, terutama barang-barang elektronik dan sambungan listrik di rumah agar tidak disimpan di tempat yang mudah digenangi/dijangkau oleh aliran air banjir.
Tentu, hujan yang terjadi secara terus menerus akan bisa berdampak pada banjir  dan sedikit banyak sangat berpengaruh atau bahkan melumpuhkan aktifitas sehari-hari warga. Ini menjadi kewaspadaan semua secara bersama pula tentang bagaimana mengatasi dampak  dari terjadinya banjir. Membersihkan selokan/saluran air di sekitar rumah menjadi salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan oleh kita semua tentunya. Selain juga membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan apa lagi di selokan /saluran air.
Hal lainnya adalah kewaspadaan apabila terjadinya banjir sedikit banyak berpengaruh juga kepada barang-barang yang ada di rumah, yang bisa saja basah terkena dampak banjir apa lagi wilayah yang berada di dataran rendah yang mudah terendam banjir. Selain juga mengungsikan hewan ternak ke wilayah dataran tinggi yang sulit dijangkau oleh banjir.
Kewaspadaan lainnya ketika musim hujan tiba atau terjadi juga akan sedikit banyak berpengaruh pada tubuh manusia yang terkena hujan, tubuh manusia sangat rentan terkena dampak seperti flu, demam dan  lain-lainnya, tidak terkecuali kesejukan jika beraktifitas di luar ruangan.
Saat musim hujan apa lagi dalam intensitas tinggi, kewaspadaan akan terjadinya hujan lebat dengan disertai guntur/petir pun bisa saja terjadi. Setidaknya bagi warga masyarakat agar mengurangi aktifitas di luar ruangan (di lapangan) seperti di sawah atau pun tidak untuk berpergian di saat hujan turun yang sangat lebat.
Bagi warga yang mengidap penyakit khusus setidaknya untuk menyiapkan P 3 K, keperluan sehari-hari di rumah (bagi warga yang jauh dari tempat keramaian/pemukiman warga) agar tidak terkendala saat hujan atau pun banjir tiba. Mengingat, terkadang hujan turun bisa hingga satu harian.
Berharap, semoga tidak terjadi hujan deras dan banjir, jika pun terjadi hujan dengan intensitas tinggi (hujan deras) dan terjadi banjir, setidaknya sudah ada langkah antisipasi atau pun juga kewaspadaan dari masing-masing, kita semua atau pun warga di beberapa wilayah yang rentan terkena potensi banjir untuk mengatasinya.
Petrus Kanisius- Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H