Kejahatan terhadap satwa yang terjadi dan semakin masif sedikit banyak menjadi tantangan baru bagi para penegak hukum dan para lembaga yang peduli terhadap satwa dilindungi saat ini.Â
Di samping juga diperlukan langkah-langkah strategis seperti kampanye penyadartahuan kepada masyarakat luas yang harus terus menurus dilakukan oleh semua pihak. Mengingat, segala upaya perlindungan dan penyelamatan satwa sejatinya telah dilakukan oleh berbagai pihak antara lain BKSDA dan banyak lembaga atau organisasi lingkungan yang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia harus didukung oleh semua pihak pula.
Selanjutnya juga yang tidak kalah pentingnya bagi masyarakat luas adalah jangan sekali-sekali membeli produk, bahan, aksesoris dan lain sebagainya dari bahan dasar hewan dilindungi atau bagian-bagiannya karena itu sama saja dengan mendukung aksi konflik dan kejahatan terhadap satwa.Â
Dengan kata lain, membeli atau pun mengkonsumsi produk atau barang-barang (bagian-bagian tubuh satwa) atau pun segala sesuatu yang berasal dari satwa dilindungi sama halnya dengan mendukung kepunahan terhadap satwa itu sendiri.
Tentu ini tidak bisa disangal dan menjadi potret buram yang setidaknya menjadi tantangan sekaligus menjadi keprihatinan semua sembari berharap ada langkah tepat agar tidak terjadi kembali kasus-kasus serupa terhadap satwa dilindungi yang saat ini nasibnya semakin kritis menjelang hilang alias punah.
Tidak kalah pentingnya juga terkait ruang bebas bagi satwa yaitu biarkan satwa-satwa dilindungi hidup di alam bebas tanpa terus dan harus terpenjara karena hewan memiliki hak yang sama untuk bebas dalam menjalani kehidupannya.Â
Biarlah hewan-hewan (satwa dilindungi) untuk hidup bebas di alamnya tanpa harus diusik atau terusik. Bukankah kita sesama makhluk harus selalu untuk saling menghargai satu sama lainnya dengan cara-cara yang bijaksana sehingga dengan demikian semua makhluk boleh hidup harmoni hingga lestari selamanya. Semoga saja...
Sumber tulisan ini : Diolah dari berbagai sumber
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H