Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hati-hati Jarimu Bisa Menjadi Harimaumu di Ruang dan Waktu yang Tak Terbatas

26 September 2018   16:13 Diperbarui: 26 September 2018   16:31 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial. Hati-hati Jarimu Bisa Menjadi Harimaumu. Foto dok : iStock

Kirim informasi pesan atau foto berupa kejadian/peristiwa yang mengerikan atau menakutkan dan  yang tak jelas itu pun bisa terjadi karena tanpa sengaja misalnya jari jemari memainkan peran di gadjet atau bahkan terpancing emosi dan amarah sehingga menyulut sesuatu hal yang tidak diinginkan. Lebih parah lagi ada yang ingin eksis di medsos memamerkan kegagahannya menampilkan hasil buruan satwa yang dilindungi berdagang dengan medsos untuk hal-hal yang dilarang, seperti perdagangan ilegal satwa dan lain-lainnya bahkan penipuan berkedok ini itu lewat medsos. Miris dan sedih mungkin itu yang dapat dikatakan dengan hal tersebut, hal tersebut sudah jelas dilarang tetapi ingin eksis dengan hal yang salah.

Efek lainnya, kehadiran arus utama informasi dan teknologi membuat kita terkadang lupa diri, lupa waktu dan lupa bersosial. Sebagai contoh semisalkan, mengajak diskusi atau berdialog bertatap muka bertemu langsung. Tetapi, setelah bertemu dan berkumpul ya malah asyik dengan gadjet masing-masing dan diskusi pun terlupakan.

Hal lainnya, bias jari jemari  kita saat ini memang menentukan saat ini di jaman ini. Jika itu hal-hal baik sah-sah saja. Namun, apabila itu hal ngatif tuaian bencana siap mendera. Sejatinya demikian, adanya sebaliknya. Marak dan berkembangnya teknologi saat ini menjadikan dua mata pedang yang siap menghujam siapa saja dan tanpa ampun.

Lihatlah tidak sedikit orang yang terjangkit penyakit sulit lepas dari gadjet, jika penyakit itu baik dan berguna bagi dirinya dan orang lain misalnya untuk pekerjaan dan bisnis itu boleh-boleh saja. Ironisnya pula arus informasi dan teknologi yang kita sampaikan melalui media (media sosial dan apa pun itu online lainnya) lewat gedjet pasti berdampak besar tentu ini perlu kebijaksanaan.

Jika pun kita akan membagi-bagikan informasi berharap tidak sesukanya hingga membully (mengejek, memperolok, gurauan yang berlebihan), ingat dampak yang dimbulkan. Setidanya yang bisa dilakukan bisa dicek, ditimbang-timbang atau disaring terlebih dahulu baru posting berupa status. Media sosial secara khusus karena tidak sedikit di negeri ini orang menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Akses informasi memang kian maju dan berkembang. Demikian juga halnya dengan teknologi yang semakin memanjakan kita semua tanpa batas. Jika kita tak bisa membatasi atau pun juga berprilaku bijak terhadap arus informasi lewat berbagai media yang ada maka kita akan larut dan nyemplung dalam dan sulit timbul sadar (kecanduan game dan medsos yang lupa waktu). Alangkah baik dan indahnya bila media yang tersedia, media online, media sosial dan apa pun itu namanya yang semua bermuara pribadi dan masing-masing untuk bijak menggunakannya. Selain juga pengawasan dari orang tua kepada anak-anak dan undang-undang ITE setidaknya sudah menjadi benteng yang kokoh sebagai landasan pengawasan. Demikian juga kita semua sejatinya, jangan sampai kita yang diatur gedjet. tetapi sejatinya kita yang mengaturnya (gadjet) agar tak sakit terpengaruh dogma yang semakin gila. Semoga saja...

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun