Lauk pauk semakin jalang di sungai-sungai belantara
Arus haus semakin meraja sebab serakah mengalahkan kokohnya Ciptaan Sang Pencipta
Hembusan angin sepoi-sepoi kini berganti karena membeku disetiap sudut ruang kota
Nyanyian rindu akan bumi yang lestari mencari tuannya
Tangan-tangan tak terlihat tak henti berlomba seolah bumi kepunyaan sendiri saja
Getar nada akan tanda rasa peringatan tak jarang menjadi penanda kemana kita
Kemana kita karena bumi semakin senja
Semakin senja apakah ia (bumi) masih mampu sebagai pembina
Sebagai penopang, penyeimbang penguat  dan penyejuk jiwa
Bila ingin ia (bumi) terus ada bingkailah rasa untuk merenda asa agar bumi tak tinggal cerita.
Ketapang, Kalbar, 21 September 2018