Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senang Rasanya Bisa Berbagi dan Belajar Bersama Warga tentang Jurnalistik

9 April 2018   17:11 Diperbarui: 10 April 2018   00:27 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu peserta pelatihan mencoba untuk menuangkan idenya lewat tulisan. Foto dok. Pit

Setidaknya ada 16  orang warga yang  terdiri dari masyarakat dan perangkat desa ikut dalam kegiatan workshop  Jurnalis Warga yang bertema: "Bersinergi Membangun" diajak untuk menjadi jurnalis warga (warga biasa), Selasa ( 3/4/2018) kemarin, di di Desa Sungai Melayu Baru, Kec. Sungai Melayu, Ketapang, Kalbar.

Ya, saya Sangat senang. Senangnya karena bisa berbagi dan belajar bersama warga karena saya dipercaya untuk menjadi narasumber jurnalistik kepada warga walaupun secara pengalaman saya sangat minim dibidang ini. 

Pada kesempatan tersebut, sejujurnya saya belum patut untuk dikatakan sebagai narasumber. Saya belum layak, saya lebih senang disebut berbagi ilmu dan sama-sama belajar dalam hal ini (jurnalistik) pada kesempatan itu, mengingat ilmu jurnalstik selalu berkembang dan yang pasti saya juga dalam proses belajar.

Dalam penyampaian materi, saya memaparkan dan menjelaskan jurnalis warga adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan wartawan). Dalam kesempatan itu pula, saya sedikit berbagi terkait bagimana menuangkan ide berupa tulisan dengan menggunakan hati dan rasa, selain juga harus berdasarkan kaedah (rumus) 5 W + 1 H sebagai salah satu rohnya dalam  menulis dan yang terpenting informasi haruslah baru dan tidak hoax. Selain juga dalam menulis yang utama  dan terpenting adalah ide dan kemauan untuk mencoba menuliskan apa yang ingin ditulis atau disampaikan kepada pembaca. Mengingat, percuma jika ada ide tetapi tidak dituangkan dalam bentuk tulisan atau juga dalam bentuk visual berupa video.

Selanjutnya berapa peran dan fungsi jurnalis warga yaitu warga biasa (orang biasa) yang ikut serta mengambil peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarluaskan berita dan informasi melalui berbagai media (elekronik, cetak dan media sosial).

Setelah penyampaian materi, selanjutnya peserta diajak untuk melakukan praktek dengan mencoba mengajak mereka untuk belajar menuliskan ide-ide tentang isu kekinian di daerah mereka. 

Beberapa dari peserta tampak antusias dan bisa menuliskan terkait apa-apa saja yang ada di desa mereka antara lain yang sangat menarik adalah di desa tersebut adalah Mayoritas Muslim akan tetapi kepala desanya Kristiani. Jika boleh mengutip dari pernyataan masyarakat di sana ( Desa Sungai Melayu Baru-red) adalah Mininya Indonesia. Beragam Suku, Agama berpadu di tempat ini.

Salah satu peserta pelatihan mencoba untuk menuangkan idenya lewat tulisan. Foto dok. Pit
Salah satu peserta pelatihan mencoba untuk menuangkan idenya lewat tulisan. Foto dok. Pit
Tidak hanya itu, seperti diketahui di Desa Sungai Melayu Baru, beberapa masyarakatnya yang hidup dan tinggal di wilayah ini merupakan transmigrasi dari Jawa Barat, sejak awal tahun 1990-an. Masyarakat yang tinggal di sana pula ada yang berasal dari Nusa Tenggara, dari Sumatera dan ada Dayak dan Melayu. Menariknya lagi, setiap ada acara di kampung, baik acara suka ataupun duka, semua masyarakat selalu bersama dan saling membantu.

Beberapa diantara peserta yang ikut dalam workshop (pelatihan) jurnalis warga tersebut ada juga menceritakan tentang aktivitas keseharian mereka diantaranya adalah sebagai peternak dan sebagai petani.

Kesempatan langka bagi saya, karena saya bisa berbagi dan belajar bersama apa lagi bersama masyarakat di kampung.

Untuk menjangkau Desa Sungai Melayu Baru, diperlukan waktu perjalan kurang lebih 2 jam perjalan dari Ketapang dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sepanjang jalan menuju wilayah ini kita hampir dipastikan tidak ngantuk, jalan tanah sedikit beraspal berpadu dengan debu dan lubang-lubang kecil dan besar hampir dijumpai dari dan menuju wilayah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun