Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setidaknya Inilah Dinamika dalam Persoalan Penyelamatan Satwa

9 Maret 2018   15:09 Diperbarui: 16 Maret 2018   09:45 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangutan yang keluar di habitatnya dan mendekati pemukiman masyarakat beberapa waktu lalu, Maret 2018. Foto dok. Simon dan Yaya, Yayasan Palung

Tak semudah membalikan telapak tangan, mungkin kata itu yang cocok untuk dikatakan terkait persoalan dalam penanganan dan penyelamatan satwa. Setidaknya, inilah sekelumit persoalan yang dihadapi oleh para pihak saat ini.

Runutan peristiwa terkait keterancaman satwa saat ini begitu masif terjadi. Mulai dari semakin hilangnya habitat tempat ragam satwa berdiam akibat kalah bersaing akibat perluasan lahan untuk berbagai kepentingan, persoalan perburuan, perdagangan dan kondisi setelah habitat mereka (satwa) hilang dan tidak jarang orangutan ataupun satwa lainnya terdesak untuk mencari pakan (makanan) memasuki area pemukiman/perkebunan masyarakat. Persoalan seperti inilah yang menjadi tuntutan ataupun terkadang menjadi keharusan untuk dilakukan penyelamatan terhadap satwa.

Mengapa demikian?, dalam mengatasi masalah atau persoalan para pihaklah yang menjadi kuncinya. Mengingat; bagaimana tata aturannya dalam soal penangan ataupun penyelamatan satwa yang dimaksud. Seperti misalnya bagaimana kronologi (urutan waktu sebuah kejadian/peristiwa) terkait satwa yang dimaksud (perlu apa tidaknya) untuk dilakukan penyelamatan. Bagaimana dengan prosedur (tahapan-tahapan) ketika melakukan penyelamatan satwa, apakah mendesak atau tidak. Bagaimana pula dengan kondisi si satwa apakah situasi dan kondisinya dalam keadaan terancam atau tidak ketika ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) atau juga kondisinya perlu penanganan cepat.  

Selanjutnya juga, dinamika persoalan (masalah) yang timbul tehadap penyelamatan satwa yang ada di ruang lingkup masyarakat/wilayah/lokasi apakah satwa kondisinya berada dalam situasi konflik dengan manusia seperti misalnya satwa keluar dari habitat asli dan mengganggu tanam tumbuh/kebun masyarakat?, atau kondisi satwa seperti misalnya orangutan yang hilang ruang geraknya akibat perluasan lahan. Seperti misalnya terputusnya ruang gerak (koridor) satwa yang berpotensi menimbulkan konflik baru atau keterancaman nasib hidup satwa dilingungi dihabitatnya.

Apabila satwa berada dalam situasi yang terjadi terkait kondisi konflik dan sangat terancam di suatu area (wilayah) masyarakat setempat ataupun di area perusahaan, sudah pasti parapihak berkeinginan dan wajib agar satwa liar perlu diselamatkan.

Hal lainnya juga terkait dinamika dalam persoalan penyelamatan satwa adalah bagaimana selanjutnya satwa yang telah diselamatkan (rescue) sudah tentu perlu daftar rekomendasi tempat translokasi (lokasi pelepasliaran) apakah aman atau tidaknya juga menjadi penting, apakah menunjang untuk keberlanjutan kehidupan satwa setelah dilepasliarkan.

Seperti diketahui, penyelamatan satwa merupakan kewajiban untuk dilakukan oleh para pihak demi keberlanjutan dan lestarinya satwa yang dilindungi. Bila tidak, maka hampir dipastikan ragam satwa yang dilindungi ataupun satwa yang berada dalam ancaman nyata dan akan tinggal cerita.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun