Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar tentang Daun Ternyata Menarik Lho

6 Februari 2018   16:16 Diperbarui: 6 Februari 2018   17:46 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesekali suara ombak dari pantai terdengar dan berbaur dengan suara satu persatu peserta yang baru tiba di lokasi. Iya, benar suara tersebut terdengar karena berdekatan dengan lokasi hutan dimana kami melakukan fieldtrip (kunjungan lapangan), ada banyak hal yang menarik yang kami jumpai salah satunya belajar tentang daun.

Apa yang menarik dari daun?. Ternyata banyak hal yang menarik jika kita pelajari melalui materi botani zoologi dan taksonomi tumbuhan. Saat melakukan identifikasi peserta diajak untuk mengetahui bentuk, ciri dan jenis daun yang tumbuh di hutan, mereka juga mengidentifikasi keberagaman tumbuhan yang ada di sekitar hutan.  

Tampak antusias terlihat ketika mereka mengamati bentuk dan jenis daun dari hutan  dan menarik untuk dipelajari tersebut, namun mereka juga diajak untuk mengetahui manfaat dari daun yang ternyata bisa menjadi ramuan tradisional berkasiat untuk kesehatan. Beberapa diantara peserta misalnya secara tidak sengaja bertemu dengan tumbuhan pasak bumi.

Selanjutnya, mereka diberitahukan manfaat lain dari daun dan tumbuhan yang ada di hutan dapat berfungsi sebagai pelindung, penyedia utama oksigen dan sumber air.

Setidaknya itulah yang bisa Yayasan Palung lakukan saat kami belajar bersama mendampingi Sispala Repatones, SMA Pangudi Luhur St. Yohanes Ketapang, berlangsung selama 3 hari (29-31 Januari 2018) kemarin, bertempat di Pantai Mak Bagok, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.

Selama tiga hari berkegitan, ragam kegiatan yang kami lakukan tidak hanya belajar daun tetapi juga melakukan pengamatan satwa yang aktif di malam hari (nokturnal). Sispala Repatones diajak untuk melakukan pengamatan satwa dan pada kesempatan tersebut mereka menemukan dan berjumpa jenis satwa yang aktif seperti serangga, kodok, ikan, tikus hutan yang letaknya berada di lokasi pengamatan.

Selain itu, peserta fieldtrip berdiskusi ringan berbagi cerita diantara mereka tentang tugas mereka sebagai generasi penerus. Salah dari diskusi ringan tersebut mereka bersepakat untuk merawat bumi yang sudah renta dengan perilaku yang ramah lingkungan, salah satunya membawa air minum sendiri dari rumah ketika ke sekolah, mematikan listrik yang tidak terpakai di rumah, tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi atau tidak membeli produk makanan siap saji atau pun juga tidak mengkonsumsi makanan instan.

Dalam kesempatan tersebut, 25 orang peserta ikut serta dalam kegiatan fieldtrip, 16 orang diantaranya dilantik dan menjadi anggota baru Sispala Repatones. Mereka didampingi 2 guru pendamping dan 5 pendamping dari  Yayasan Palung.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta, sebelum pulang kami menyempatkan diri untuk melakukan operasi semut di sekitar pantai Mak Bagok.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun