Bunga tujuh rupa menjadi wewangian penanda sedari dulu kala
Minyak wangi menjadi aroma pemudi-pemuda Ini adanya  saat ini
Keduanya, Bunga tujuh rupa jua minyak wangi menjadi wewangian kekinian,
Di setiap waktu, kala ritual bunga tujuh rupa menyapa
Bila waktu bersiasat minyak wangi menjadi aroma tubuh yang tak terganti,
 mengganti bau asal harum tubuh alami pemberi Sang Ilahi
Semerbak menusuk hidung, aroma menyebar berbaur menebarkan wewangian
Melekat pekat itu aroma tanpa sulit pergi seolah menjadi terapi Keterpaksaan
Tak percaya diri bila tak wangi
Tapi, itu bukan alami karena minyak wangi tak alami lagi
Wewangian itu sering menggoda, menggoda selera penyuka wewangian
Wewangian tercipta alami terkadang sesaat, terkadang melekat
Tak seperti bau kentut yang datang beraroma tajam dan busuk namun cepat menghilang
Bau tubuh alami tak mendustai aroma sebenarnya,
Tak seperti wewangian yang selalu mendua karena aroma racikan jua setingan
Terkadang lengket di tubuh atau pun jua lekang terbawa arus keringat saat panas menyengat
Wewangian dari kembang atau pun jua minyak wangi
Keduanya telah menjadi masanya sendiri dalam pribadi masing-masing pula,
Sebab,
Aroma wewangian tetaplah wewangian,
Aroma alami tetaplah alami. Â Â
Ketapang, Kalbar 23/11/2017
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H