Â
Aku tak berdaya walau namaku Bukit Batu Daya
Dayaku dulu dan kini memang jauh berbeda
Pandangan mata kian terpana dan memperdaya mata
Setiap sisi selalu memperdaya bila dilihat setiap sisi-sisi yang ada
Bukit Batu Daya sejati obyek wisata
Bukit Unta Menyerupai Punuk Unta
Menyerupai gantang (takaran padi) kian memperdaya
Daya pikat pariwisata yang letaknya  Di Kecamatan Simpang Dua, tak jauh di Desa Matan Jaya
Bagi pencinta Alam itu pandangan memesona
Namun sejauh mata memandang pula mata kian miris menerka
Bukit yang berdaya itu kini semakin merana
Pepohonan disekitarnya telah menjelma tak tersisa
Batu Daya/Bukit Unta/Bukit Gantang semakin terhimpit
Tumbuhan sejenis semakin mengalahkan tajuk-tajuk pepohonan hingga semakin sempit
Ruang satwa jua makhluk segala bernyawa  kian menjerit
Pesona budaya dan wisata dalam aluran sempit dan sakit
Kini waktu telah tiba akan nasib
Akan keberlanjutan batu yang semakin tak berdaya ini
Pesona wisata yang memanjakan mata kian terpenjara
Terbelenggu saat ini mungkin juga nanti
Â
Alam raya yang membalut sebagai wisata semakin sulit tersisa
Karena terluka sudah semakin menganga
Terlampau terbuka, tercengang oleh para pendera
Terlampau menderita, pelindung dan pembalut tubuh kian telanjang
Terserang menyerang mengerang disetiap sudut sarang
Kalut, gaduh menyelimuti rasa akan realita
Sudut Desa bicara dalam kata-katanya tanpa nada
Merenda tanda akan tanya
Cerita nanti apakah aku masih bisa berdaya
Petrus Kanisius-Yayasan Palung Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H