Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ajak Generasi Muda Peduli Konservasi Melalui Video

31 Juli 2017   13:58 Diperbarui: 31 Juli 2017   17:03 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mariamah Achmad sebagai pembina BOCS Memaparkan kepada penerima beasiswa orangutan Kalimantan terkait persiapan mereka pembuatan video. Foto Petrus Kanisius, Yayasan Palung

Sebelum pembuatan video ataupun film pendek, terlebih dahulu 17 orang penerima beasiswa orangutan Kalimantan, Senin pagi (31/7) berkumpul di Kantor Yayasan Palung  untuk mengikuti workshop video yang dikhususkan kepada Penerima Beasiswa Orangutan Kalimantan.

Workshop video tersebut sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh Yayasan Palung sebagai muatan kapasitas bagi penerima beasiswa dalam berkreatifitas terlebih mengajak anak muda (generasi muda) untuk peduli konservasi melalui  video ataupun juga melalui film pendek dengan harapan sebagai kampanye penyadartahuan kepada masyarakat lebih khusus generasi muda.

Rencananya mereka akan merekam kejadian di sekitar mereka terkait lingkungan, seperti misalnya tentang persoalan sampah dan lain sebagainya. Selain itu juga, mereka akan membuat video tentang program BOCS.  Sedangkan pembuatan video terkait program BOCS sebagai salah satu cara yang dipakai untuk mengenalkan apa itu program beasiswa BOCS dan apa manfaat bagi mereka sebagai penerima beasiswa.

Salah seorang peserta workshop video menuliskan rencananya. Foto dok. Petrus Kanisius, Yayasan Palung
Salah seorang peserta workshop video menuliskan rencananya. Foto dok. Petrus Kanisius, Yayasan Palung
Penerima Beasiswa Orangutan Kalimantan berencana akan merekam melalui video terkait lingkungan saat ini (sampah dan habitat deforestation). Dengan kata lain mereka berencana akan membuat video kampanye konservasi. Beberapa persoalan terkait sampah dan habitat deforestation saat ini sangat akrab di lingkup masyarakat dan generasi muda yang mana keduanya perlu untuk diperhatikan oleh semua pula.

Workshop video BOCS ini untuk membuat perencanaan pembuatan video yang meliputi konsep dan pengambilan gambar yang dilakukan langsung oleh penerima BOCS. Sedangkan proses editing dilakukan diluar workshop ini.

Saat menyampaikan materi dan jadwal pembuatan video terkait konservasi dan program BOCS. fOTO dok. Petrus Kanisius, Yayasan Palung
Saat menyampaikan materi dan jadwal pembuatan video terkait konservasi dan program BOCS. fOTO dok. Petrus Kanisius, Yayasan Palung
Menurut Mariamah Achmad, dari Yayasan Palung sekaligus sebagai pembina BOCS mengatakan; Workshop ini diselenggarakan terkait rangkaian kegiatan magang penerima BOCS. Selama satu bulan dibeberapa organisasi konservasi seperti Yayasan Palung, Yayasan ASRI, Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Yayasan IAR Indonesia (YIARI) dan di Yayasan Palung. Lebih lanjut menurut Mayi, penerima beasiswa BOCS Tanggal 2 Juli-31 Agustus 2017, sebelum berangkat untuk melakukan magang ke organisasi (lembaga) tersebut, mereka berkumpul di Kantor Yayasan Palung membuat video.

Dari 25 orang penerima beasiswa orangutan Kalimantan angkatan pertama hingga angkatan enam, hanya 17 orang yang berkesempatan hadir. Salah satu alasan kenapa mereka tidak hadir dalam workshop video karena beberapa diantara mereka penerima beasiswa sedang menyelesaikan tugas akhir, beberapa diantaranya sudah selesai kuliah dan sudah bekerja.

Semoga saja rencana mereka untuk membuat video dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat bagi generasi muda lebih khusus konservasi melalui video.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun