Sebelum bercerita dengan mengenalkan tentang satwa, kami ikut anak-anak bernyanyi terlebih dahulu sebelum memberikan materi. Setidaknya, itu yang kami lakukan hari ini, Jumat (28/7/2017) berkesempatan berkunjung ke PAUD Al-Hidayah, Ketapang untuk mengajak dan mengenalkan satwa kepada anak-anak usia dini melalui media boneka (puppet show).
Setelah bernyanyi, anak-anak oleh Ranti Naruri dari Yayasan Palung disuguhi dengan bercerita (bertutur) menggunakan media boneka. Dalam ceritanya, Ranti menuturkan satwa seperti orangutan hidup merupakan satwa langka dan asli Kalimantan. Ada juga orangutan di pulau Sumatera, demikian tutur Ranti.
Tidak hanya itu, dijelaskan pula satwa dilindungi lainnya seperti bekantan yang hanya ada dan hidup di pulau Kalimantan, serta trenggiling yang keadaan semakin terancam di habitat hidupnya karena perluasan lahan berskala besar, perburuan dan perdagangan.
Sesekali anak-anak diajak bernyanyi sembari bertepuk tangan, kemudian dilanjutkan lagi dengan mengenal satwa yang juga menjadi maskot Kalbar yaitu burung enggang. Sama halnya enggang juga satwa dilindungi.
Sembari bertutur (bercerita) Ranti juga bertanya kepada anak-anak, siapa yang pernah melihat orangutan dan siapa yang pernah berkunjung ke hutan?. Beberapa diantara anak-anak pun menjawab, belum bu...
Kembali Ranti bertutur kepada anak-anak, satwa seperti orangutan, bekantan, trenggiling dan burung enggang rumahnya (tinggalnya) di hutan. Orangutan itu merupakan satwa kebanggaan Indonesia, lebih khusus Kalimantan dan Sumatera. Orangutan saat ini merupakan satwa yang sangat terancam oleh karena itu mereka harus dilindungi. Â Jadi, anak-anak harus peduli ya dengan satwa apa lagi satwa dilindungi, tutur Ranti. Â Â
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H