Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Yuk, Berkenalan dengan Si Pengurai dan Penyuka Kotoran

21 Juni 2017   15:56 Diperbarui: 5 Juli 2017   03:50 2225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya sebagai pengurai, tetapi juga kumbang sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan  di sekitarnya. Coba bayangkan bila kumbang tidak ada, mungkin kotoran bisa menumpuk di sana sini-sini lebih khusus di hutan.

Seperti misalnya di  Gunung Palung, setidaknya ada 19 jenis kumbang kotoran yang berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil penelitian Valeria Cacih Malina, mahasiswi tingkat akhir Fakultas MIFA, jurusan biologi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak ketika melakukan penelitian di Gunung Palung untuk tugas akhir.

Valeria Cacih Marlina saat presentasi tentang kumbang di kantor Yayasan Palung, jumat pekan lalu. Foto dok. YP
Valeria Cacih Marlina saat presentasi tentang kumbang di kantor Yayasan Palung, jumat pekan lalu. Foto dok. YP
Berdasarkan pemaparan dari presentasinya pada Jumat pekan lalu (16/6) di Kantor Yayasan Palung, Cacih demikian dia akrab di sapa menjelaskan tingkat keberagaman kumbang cukup banyak ia jumpai  dengan berhasil mengidentifikasi 19 jenis kumbang kotoran dari keluarga  Scarabaeinae.

Adanya kumbang kotoran sedikit banyak membantu menguraikan kotoran yang ada. Beberapa jenis kumbang diketahui tersebar diseluruh daratan dunia kecuali di kutub dan lautan.Ternyata di dunia, tercatat tak kurang ada 35.000 hingga 400.000 spesies dari jenis serangga yang satu ini di Dunia. (Sumber; Biota- Unimed dan Wikipedia).

Berikut 19 jenis kumbang kotoran yang berhasil diidentifikasi di oleh Valeria Cacih Malina di Gunung Palung :

1. Sub famili; Scarabaeinae, jenis Gymnopleurussp.,

2. Scarabaeinae, jenis Oniticellussp.,

3. Scarabaeinae, jenisCatharsius molossus,

4. Scarabaeinae,  jenisOnthophagus rutilans,

5.  Scarabaeinae,  jenisOnthophagus sp.1

 6. Scarabaeinae, jenis Onthophagus sp.2

7. Scarabaeinae, jenis Sisyphus sp.

8. Scarabaeinae, jenis Onthophagus sp.3

9. Aphodiinae, jenis sp. 1

10. Scarabaeinae, jenis Onthophagussp.4

11. Scarabaeinae, jenis Onthophagus sp.5

12. Scarabaeinae, jenis Onthophagus sp.6

13. Scarabaeinae, jenis Onthophagus sp.7

14. Scarabaeinae, Onthophagus sp.8

15. Rutelinae, jenis sp. 2

16. Rutelinae,  jenis sp. 3

17. Rutelinae,  jenis sp. 4

18. Rutelinae, jenis sp. 5

19. Scarabaeinae, jenisMicrocopris sp.1

Data hasil penelitian kumbang kotoran. foto capture dari presentasi Cacih
Data hasil penelitian kumbang kotoran. foto capture dari presentasi Cacih
Setidaknya, Cacih menemukan 1822 individu kumbang saat mengidentifikasi kumbang di Stasiun Penelitian Cabang Panti, Taman Nasional Gunung Palung.

Beberapa foto dari jenis kumbang. Foto capture dari presentasi Cacih
Beberapa foto dari jenis kumbang. Foto capture dari presentasi Cacih
Menurut penjelasan Cacih dalam presentasinya, menyebutkan di Indonesia ada sekitar 1000 jenis kumbang.

Adapun ciri-ciri khusus dari kumbang kotoran adalah memiliki dua sayap yang terselubung dan memiliki 4 cakar yang berbeda di tubuhnya. Kumbang betina biasanya bertelur, untuk menghasilkan 1 butir telur diperlukan waktu 5 hari. Kumbang betin juga menghasilkan telur sekitar 90 butir telur selama dia berkembang biak. Sedangkan masa hidup dari kumbang 3-5 tahun (Sumber; Diolah dari berbagai sumber).

Bentuk Tubuh Kumbang
Bentuk Tubuh Kumbang
Bentuk Cakar dari Kumbang
Bentuk Cakar dari Kumbang
Selain itu, berdasarkan hasil dari banyak peneliti menyebutkan selain sebagai pengurai, kumbang juga sebagai penyebar biji yang baik (biji-bijian buah-buahan hutan dari kotoran hewan) sekaligus juga sebagai agen pengendali hayati untuk mengurangi berbagai vektor berbagai penyakit dari kotoran hewan ataupun juga kotoran manusia. Biji-bijian dari kotoran hewan tersebutlah yang tidak jarang menjadi tumbuhan baru atau dengan kata lain kumbang juga berkontribusi dalam proses konservasi lingkungan. Biasanya juga, kerap kali dijumpai kumbang menggelindingkan kotoran hingga berbentuk seperti bola dan membenamkannya kedalam tanah. Biasanya, kotoran hewan dijadikan oleh kumbang sebagai rumah sekaligus juga sebagai makanannya.

Dengan arti kata, kumbang kotoran memiliki fungsi dan manfaat sebagai pengendali ekosistem sekaligus juga sebagai pengurai dan penyebar biji yang sangat baik bagi bagi keberlanjutan makhluk hidup lainny di bumi.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun