Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Adanya Ragam Tampilan Hasil Kerajinan Daerah Semoga Menjadi Geliat Pariwisata di Kayong Utara

19 Mei 2017   13:56 Diperbarui: 29 Mei 2017   18:36 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wendi berfoto bersama Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid. Foto dok. Wendi, YP.

Angin segar, tentunya ini menjadi kata yang cocok untuk dikatakan. Ya, ini terkait geliat pariwisata di Kabupaten Kayong Utara (KKU). Pariwisata tidak hanya tentang keindahan tempat sebagai destinasi (tujuan) tetapi juga berkaitan dengan menampilkan ragam produk yang khas atau pun unik di  setiap daerah melalui berbagai cara, salah satunya pameran. Boleh dikata adanya pameran kerajinan dapat mengangkat dan menjadi geliat pariwisata dengan adanya potensi daerah salah satunya dapat mendukung pariwisata.

Hal ini terlihat seperti misalnya, tanggal 16-18 Mei 2017 kemarin, di Kabupaten Kayong Utara, dengan diselenggarakan  pameran oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Barat. Setiap Kabupaten berkesempatan untuk melakukan pameran kerajinan dan pertanian.

Stand Pameran Yayasan Palung. Foto dok. Wendi, YP
Stand Pameran Yayasan Palung. Foto dok. Wendi, YP
Selama 3 hari dilaksanakannya pameran tersebut, sedikit banyak menjadi geliat baru terlihat. Para pengrajin dari setiap daerah hadir untuk menampilkan ragam produk khas yang unik setiap daerah. Sebagai contoh misalnya, para pengrajin dari dampingan Yayasan Palung menampilkan produk-produk dari hasil kreasi mereka. produk-produk yang dipamerkan antara lain adalah ragam produk dari pandan.

Ragam produk yang dipamerkan antara lain seperti tikar, tas, dompet, pembatas buku, kalung dan anting-anting semuanya dari bahan alami pandan. Ada juga lekar dari lidi nipah. Adapun para pengrajin yang menampilkan kreasi mereka dalam pameran tersebut adalah dari 3 desa; Desa Sejahtera, Desa Pangkalan Buton  dan Desa Harapan Mulia, KKU.

Ibu Federica Cornelis mengunjungi stand pameran Yayasan Palung. Foto dok. Wendi, YP
Ibu Federica Cornelis mengunjungi stand pameran Yayasan Palung. Foto dok. Wendi, YP
Pada kesempatan pameran tersebut, stand pameran Yayasan Palung dikunjungi oleh banyak pengunjung. Beruntung dan menariknya lagi, Ketua dan Penggerak PKK Provinsi, Frederika Cornelis  berkesempatan mengunjungi Stand pameran dan memuji anyaman-anyaman hasil dari pengrajin dampingan Yayasan Palung. Anyaman-anyaman dari pengrajin sudah bagus, ujarnya.

pengrajin-berfoto-bersama-diah-permata-hildi-hamid-yang-juga-sebagai-dewan-pembina-yayasan-palung-foto-dok-wendi-yp-591e95f40f93730b31a98c19.jpg
pengrajin-berfoto-bersama-diah-permata-hildi-hamid-yang-juga-sebagai-dewan-pembina-yayasan-palung-foto-dok-wendi-yp-591e95f40f93730b31a98c19.jpg
Tidak hanya itu, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid juga berkempatan hadir di stand pameran dan menjelaskan kepada pengunjung. Ibu-ibu pengrajin selain menganyam, mereka juga menjaga hutan kata bapak bupati.

Wendi berfoto bersama Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid. Foto dok. Wendi, YP.
Wendi berfoto bersama Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid. Foto dok. Wendi, YP.
Menurut F. Wendi Tamariska, sebagai Pendamping pengrajin dari Yayasan Palung mengatakan, Rata-rata produk yang dipamerkan laku dibeli oleh pengunjung dan yang paling diminati adalah lekar. Ragam produk yang dijual seperti lekar dijual dengan harga 8-25 ribu rupiah, berdasarkan ukuran lekarnya. 8 ribu rupiah untuk harga lekar yang ukuran kecil dan ukuran besar. Sedangkan untuk produk dari pandan kisaran harga dimulai dari 10 hingga 200 ribu rupiah. Lekar adalah wadah untuk alas piring, alas periuk atau juga kuali.

Dari pameran tersebut, ada rasa bangga dan bahagia yang terpancar dari raut para pengrajin terlihat. Mengingat produk/kreasi anyaman yang mereka anyam diminati oleh pengunjung hingga pameran berakhir. Semoga saja para pengrajin dapat semakin berkreasi dengan anyaman yang mereka anyam dan dapat memperkenalkan produk-produk ciri khas daerah yang ramah lingkungan dan berlanjut hingga nanti dan mendukung pariwisata daerah untuk selalu dinanti.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun