Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa-sisa dari yang Tersisa

16 Mei 2017   18:36 Diperbarui: 16 Mei 2017   18:44 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa dari yang tersisa seakan dilema, terkikis berarti habis menanti derai air mata

Riuh rendah ombak bergulung bersamaan dengan air banjir tumpah ruah ke desa hingga desa mengapit

Peduli itu jurus sakti yang kini menjadi pilihan bukan angan-angan semata tapi nyata adanya

Sisa-sisa yang tersisa itu tidak lain, tidak bukan adalah tentang hutan

Hutan dimana rumah para satwa jua makhluk lainnya tidak terkecuali orangutan

Hutan, orangutan dan manusia itu semestinya harmoni menjadi satu kesatuan

Satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk selalu menjaga sebagai keberlanjutan nafas kehidupan.

Jangan mengaduh sampai gaduh bila sisa-sisa dari yang tersisa hilang sekejap mata hingga derai air mata. Tetapi, kiranyanya rawatlah sisa-sisa yang tersisa menjadi pemersatu sebagai upaya bersama agar kelak terbebas dari bencana dan belantara tetap ada hingga selamanya.

Ketapang, Kalbar 16/5/2017

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun