Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Wadah Generasi Muda yang Peduli Konservasi di Bumi Kayong

22 Februari 2017   18:13 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:30 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat relawan Tajam memberikan edukasi dan kampanye lingkungan kepada anak-anak tentang orangutan dan habitat beberapa waktu lalu. Foto dok. Yayasan Palung

Jiwa muda identik dengan semangat untuk mencari jati diri, terlebih mereka yang muda ditingkat  SMP, SMA/SMK/ MA. Ragam kegiatan positif tidak terkecuali  menjadi relawan muda untuk peduli konservasi  mereka lakukan di sela-sela kesibukan mereka sebagai pelajar di sekolah.

Seperti misalnya RK. TAJAM melakukan pelaksanaan kegiatan pelantikan anggota baru angkatan ke-VI,  di Pantai Pasir Mayang Desa Pampang Harapan Kec. Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, pada Jumat hingga Minggu (17-19/2/2017) kemarin.

Pada kegiatan pelantikan anggota Tajam yang baru (RK. Tajam angkatan ke-VI) adalah 18 orang. Ragam kegiatan dalam kegiatan tersebut seperti memberikan materi edukasi  dan praktek survei satwa. Dalam praktek survei satwa, peserta diajak untuk belajar melakukan survei satwa seperti primata yang kami andaikan sebagai satwa/primata tersebut kami adalah pita 3 warna (orange, pink dan hijau stabilo, masing-masing dari 3 warna berjumlah 20 dengan total seluruhnya 60). 

Masing-masing peserta yang terdiri dari empat kelompok tersebut harus mengidentifikasi berapa banyak hasil (temuan) survei mereka di transek  awal sampai akhir 1000 meter dengan jarak kerapatan 10-20 meter/transek lokasi di sekitar hutan Mak Bagok di dekat Pantai Pasir Mayang. Beberapa dari peserta terlihat sangat semangat untuk mengidentifikasi binatang/satwa 3 warna tersebut. 

Hampir semua kelompok berhasil mengidentifikasi, walau jumlah dari temuan masing-masing kelompok beragam, misalnya kelompok orangutan berhasil menemukan 47 totalnya dari 3 warna, kelompok kelempiau menemukan 43, kelompok kelasi menemukan 33 dan kelompok beruk berhasil menemukan 55 dari 60 jumlah total. Setiap melakukan survei peserta juga diingatkan harus ingat untuk tidak lupa menuliskan lokasi, jarak, jam awal dan akhir survei.

Saat melakukan praktek survei satwa. Foto dok. Yayasan Palung
Saat melakukan praktek survei satwa. Foto dok. Yayasan Palung
Saat peserta menuliskan laporan untuk dipresentasikan dari hasil survei satwa. Foto dok. Yayasan Palung
Saat peserta menuliskan laporan untuk dipresentasikan dari hasil survei satwa. Foto dok. Yayasan Palung
Selain juga ada kegiatan lain tentang Teknik Hidup Alam Bebas (THAB). Pada penyampaian materi lebih ditekankan bagi relawan harus bisa menggunakan rumus AMAT (Air, Makanan, Api, dan Tempat Tinggal) saat bertahan hidup di hutan. 

Selanjutnya diadakan diskusi tentang apa yang ingin direncanakan setelah menjadi relawan dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mendung dan peduli upaya konservasi di tanah Kayong. 

Sepekan sebelum dilantik, anggota relawan Tajam angkatan ke-VI telah dibekali dengan materi dasar tentang kerelawanan dan peningkatan kapasitas seperti materi lingkungan, tentang perlindungan satwa, kampanye penyadartahuan, public speaking, materi dasar untuk bertutur dengan media boneka dan beberapa materi lainnya seperti Keanekaragaman yang ada di Taman Nasional Gunung Palung. Sebagai pemateri adalah pembina dan pendamping dari Yayasan Palung; Ranti Naruri, Petrus Kanisius, Asbandi dan Mariamah Achmad.

Permainan jaring laba-laba untuk kebersamaan dan kekompakan. Foto dok. Yayasan Palung
Permainan jaring laba-laba untuk kebersamaan dan kekompakan. Foto dok. Yayasan Palung
Selain pemberian materi edukasi, relawan juga diajak untuk melatih kebersamaan dengan beragam kegiatan yang menyenangkan seperti permainan jaring laba-laba dan palet warna. Mereka yang muda peduli untuk konservasi di Kabupaten Ketapang disebut “TAJAM” (Taruna Penjaga Alam) dan di Kab. Kayong Utara, Relawan Konservasi (RK) dinamai dengan sebutan “RebonK” (Relawan Bentangor untuk Konservasi). 

Relawan Konservasi (Tajam dan RebonK)  binaan Yayasan Palung merupakan  kumpulan pemuda-pemudi  yang masih duduk di bangku sekolah maupun tidak yang bergabung memberikan ide-idenya untuk peduli dan mengembangkan konservasi terutama orangutan dan habitatnya di Tanah Kayong (Sebutan untuk Kabupaten Ketapang dan  Kayong Utara).

Saat relawan Tajam memberikan edukasi dan kampanye lingkungan kepada anak-anak tentang orangutan dan habitat beberapa waktu lalu. Foto dok. Yayasan Palung
Saat relawan Tajam memberikan edukasi dan kampanye lingkungan kepada anak-anak tentang orangutan dan habitat beberapa waktu lalu. Foto dok. Yayasan Palung
Para Relawan muda ini sudah terbentuk sejak tahun 2010, selama mereka bergabung menjadi relawan mereka memberikan banyak kontribusinya terhadap konservasi Orangutan yang dinaungi oleh Yayasan Palung (Gunung Palung Orangutan Conservation Program).

Ragam kegiatan mereka (relawan) lakukan seperti memperingati hari Pekan Peduli Orangutan, Hari Bumi dan Hari Orangutan Sedunia serta kegiatan sosial lingkungan di lingkup sekolah, penanaman pohon adalah beberapa kegiatan yang dilakukan para relawan bersama Yayasan Palung.

Relawan Tajam memiliki Visi; Wadah Generasi Muda yang Peduli Terhadap Penyelamatan dan Pelestarian Lingkungan di Bumi Kayong.  Misi : pertama, Mempromosikan Lingkungan yang Hijau, Bersih dan Sehat. Kedua, Memberikan Ruang Aktivitas Peduli Lingkungan Bagi Generasi Muda. Ketiga, Mendorong Upaya-upaya Penyelamatan Orangutan dan Habitatnya. Slogan Relawan Tajam : Yom, Kite Peduli.

Relawan Tajam berfoto bersama setelah selesai kegiatan pelantikan. Foto dok. Yayasan Palung
Relawan Tajam berfoto bersama setelah selesai kegiatan pelantikan. Foto dok. Yayasan Palung
Ranti Naruri, sebagai pembina relawan konservasi TAJAM menginginkan dan berharap; relawan Tajam angkatan ke- VI diharapkan untuk terus bekerjasama dengan sekolah dan mengajak teman-teman di sekolah melakukan kegiatan yang berbasis peduli lingkungan.

Lebih lanjut, Ranti demikian disapa sehari-hari  menegaskan, Tidak harus kegiatan yang besar, cukup hal yang kecil dan mereka bisa lakukan itu menjadi kontribusi terhadap pelestarian dan penyelamatan lingkungan seperti yang direncanakan dan diinginkan dari anggota relawan akan melakukan penanaman pohon di sekolah untuk menunjang program Adiwiyata yang sekolah mereka masing-masing sesuai dengan dari mana asal sekolah anggota relawan berasal. 

Selain juga berencana membuat keterampilan dalam pemanfaatan barang bekas di sekolah terutama pada kertas bekas. Keinginan seperti inilah yang perlu dukungan dari berbagai pihak dalam menyelamatkan bumi ini, tegasnya lagi.

Menyusuri pantai untuk operasi semut sembari pulang. Foto dok. Yayasan Palung
Menyusuri pantai untuk operasi semut sembari pulang. Foto dok. Yayasan Palung
Di hari pertama dan kedua diisi dengan materi dan menjelajah hutan selanjutnya di hari ketiga adalah pelantikan anggota relawan Tajam angkatan ke-VI. Rangkaian kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta. Sembari pulang menyusuri Pantai, kami melakukan operasi semut dengan memungut sampah yang cukup banyak kami jumpai di sekitar pantai.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun