Tentang sesama penghuni bumi sebagai dunia
Dunia kehidupan hingga selamanya
Bumi maafkan kami,
Sebab kami jarang bersyukur dan bersyukur manfaat yang engkau sediakan
Kami terlalu pongah jua serakah karena keberadaanmu bumi sebagai keberlanjutan
Sebagai urat nadi dan nafas penyedia sumber dari segala sumber kehidupan
Bumi maafkan kami,
Hutan semakin terkis, gunung  semakin gundul
Satwa  primata menangis meringis, merundung masalah semakin timbul
Merintis strategis, menjaga bumi yang semakin luka untuk dipikul
Bersiap siaga untuk tidak menangis, karena bumi meski dipelihara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!