Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menengok Migrasi Burung-burung Pengembara di Ketapang

5 Desember 2016   18:19 Diperbarui: 6 Desember 2016   16:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memotret burung migrasi dengan melewati lumpur di sekitar pantai. Foto dok Erik Sulidra

chlidonias_leucopterus. Foto dok Abdurahman Alqadrie KBK
chlidonias_leucopterus. Foto dok Abdurahman Alqadrie KBK
Asiatic Dowitcher (Limnodromus semipalmatus), pada masayarakat lokal, burung ini digolongkan pada jenis Burung Pempahat, termasuk di dalamnya semua jenis wader besar berparuh panjang. Dalam nama Indonesia-nya dikenal dengan "Trinil-lumpur Asia". Greater Crested Tern (Thalasseus/Sterna bergii), dikenal dengan nama lain Crested Tern atau Swift Tern. Spesies ini beradaptasi dengan mengikuti perahu nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang dibuang, Jumlahnya yang stabil lebih dari 500.000 individu tersebar di seluruh dunia. Terkadang terlihat beristirahat pada beting-beting pasir atau tiang pancang belat penangkap ikan. Tahun ini (2011) merupakan catatan pertama yang teramati dalam jumlah besar di Ketapang. (Sumber data dari KBK).

Burung pempahat. Foto dok Abdurahman Alqadrie, KBK
Burung pempahat. Foto dok Abdurahman Alqadrie, KBK
Sedangkan burung penetap adalah seperti burung Bangau Storm (Ciconia stormi), Memiliki nama lokal Burung Binti, nama Inggris-nya adalah Storm's Stork.Spesies ini memiliki populasi yang diperkirakan kurang dari 500 ekor diseluruh dunia. Burung dari keluarga Ciconidae ini hidup di hutan yang tidak terganggu dalam habitat air tawar. Selain di Sumatera, juga tersebar di Kepulauan Mentawai, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Semakin jarang dijumpai di Tenggara Sumatera dengan populasi yang tersisa diperkirakan sangat sedikit seperti di Kalimantan dan Brunei dan populasi yang semakin kecil di Semenanjung Malaysia. (Sumber data dari KBK).

burung bangau. Foto dok Erik Sulidra, KBK
burung bangau. Foto dok Erik Sulidra, KBK
Komunitas KBK tidak hanya peduli terhadap burung, tetapi juga kepada lingkungan dan satwa, seperti orangutan, bekantan, enggang dan lain sebagainnya. Pada beberapa peringatan hari burung migrasi sedunia, mereka juga selalu aktif untuk mengampanyekan tentang burung, satwa, hutan dan lingkungan sebagai bentuk kepedulian mereka.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun