“Setidaknya kata-kata ini menjadi salah satu pesan dari sekian banyak pesan kampanye dari peserta yang mewakili dan nyata terjadi tentang keprihatinan terhadap nasib saudara tua kita orangutan di Tanah Kayong saat ini”.
Pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh para calon relawan Konservasi Tajam, ketika mereka mendapat pelatihan dasar tentang kerelawanan untuk konservasi orangutan yang ada di Tanah Kayong yang berlangsung selama dua hari, pada 22-23 Oktober 2016, pekan lalu di Kantor Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara.
Tak kurang 18 orang ikut hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut, mereka juga tidak lain adalah merupakan calon relawan muda (pemuda-pemudi) dan akan menjadi relawan nantinya. Mereka merupakan calon relawan angkatan ke-6 yang akan bergabung. Calon Relawan Tajam yang berjumlah 18 orang tersebut berasal dari 8 sekolah (SMPN 03 dan SMPN 01 Delta Pawan, SMPN 04 dan SMAN 04 Benua Kayong, MA AS-Syufiah, Benua Kayong, SMP PGRI 3 Muara Pawan, SMAN 01, Delta Pawan dan SMKN 01 Muara Pawan), sekolah tersebut tersebar di tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang.
Para Calon Relawan diskusi kelompok untuk membuat pesan kampanye lingkungan. Foto dok. Yayasan Palung
Dalam berkegiatan tersebut, kami melaksanakannya di Kantor Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Sukadana, Kayong Utara. Dari Ketapang kami berangkat pada hari Sabtu (22/10) pada pukul 08.00 Wib dengan menggunakan Truk dari Yonif 643/WNS, Ketapang dan tiba di
KKU pada pukul 10.00 Wib.
Peserta yang ikut kegiatan bernyanyi di truk TNI. Foto dok. Yayasan Palung
Dalam kegiatan selama dua hari tersebut, di hari pertama, Sabtu 22 Oktober 2016, Para calon relawan dibekali oleh beberapa materi pelatihan dasar konservasi, kerelawanan, public speking, dasar-dasar jurnalistik, pengorganisasian, Dasar-dasar pembuatan kampanye lingkungan. Materi pelatihan tersebut tidak lain juga sebagai penguat sekaligus bekal untuk peningkatan kapasitas calon relawan yang nantinya bergabung sepenuhnya menjadi relawan Tajam. Pada malam harinya melakukan diskusi ringan untuk memetakan isu-isu kekinian terkait lingkungan.
Edward Tang dari Yayasan Palung Saat menyampaikan materi tentang Keorganisasian. Foto dok. Yayasan Palung
Pada hari kedua, Minggu 23 Oktober 2016, Calon Relawan diajak untuk mengidentifikasi masalah lingkungan dan praktek pembuatan materi kampanye lingkungan dengan menuliskan berbagai pesan yang ingin mereka sampaikan. Adapun hal yang menarik dari para calon relawan membuat pesan mereka untuk konservasi orangutan. Pesan-pesan yang mereka sampaikan melalui kreatifitas mereka baik melalui media pesan tulisan di media sosial ataupun pesan secara langsung dengan membuat gambar ataupun tulisan untuk disampaikan sebagai pengingat kepada kita semua tentang satwa dan lingkungan saat ini. Terlihat, satu persatu mereka (calon relawan) menuliskan pesan yang ingin mereka sampaikan. Setelah membuat pesan kampanye lingkungan, selanjutnya
mereka berkesempatan untuk berkunjung ke tempat wisata di Pantai Pulau Datok dan destinasi wisata religi di Masjid Agung Osman Al-Khair.
Adapun Tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk membentuk kelompok pemuda untuk Relawan Konservasi di Kab. Ketapang dan Kab. Kayong Utara. Selanjutnya juga untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengkampanyekan lingkungan dan konservasi orangutan. Selain itu, memberikan motivasi kepada pemuda untuk menjaga dan melestarikan lingkungan lebih khusus orangutan dan habitatnya di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) dan di luar kawasan taman nasional terkait semakin tingginya ancaman yang sedang terjadi dan telah terjadi akibat beberapa sebab.
Para Calon Relawan Tajam saat Presentasi dan Identifikasi masalah lingkungan. Foto dok. Yayasan Palung
Sebagai pembina relawan Tajam, Ranti Naruri dari Yayasan Palung mengatakan dan berharap, Dengan adanya peningkatan pelatihan dasar ini ini semoga menjadikan calon relawan konservasi lebih meningkat pengetahuannya terkait dengan kapasitas mereka dan juga melatih untuk belajar bersosialisasi kepada anggota yang lainnya. Lebih lanjut Ranti, sapaan sehari-hrinya berharapan, Semoga kedepannya mereka bisa mengembangkan pengetahuannya ini melalui media sosial dengan mengkampanyekan isu lingkungan terkait konservasi orangutan.
Diskusi ringan tentang motivasi diri untuk konservasi. Foto dok Yayasan Palung
Sekilas tentang RK-Tajam (Relawan Konservasi-Taruna Penjaga Alam) demikian mereka disebut. Para relawan tersebar dibeberapa sekolah, di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menenga Atas (SMA) atau bahkan ada yang tidak lagi sekolah. Mereka (relawan) yang bergabung memberikan ide-idenya untuk mengembangkan konservasi terutama orangutan dan habitatnya di wilayah Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang.
Sedangkandi Kabupaten Kayong Utara, Relawan Konservasi dinamai dengan sebutan “RebonK” (Relawan Bentangor untuk Konsrvasi). Para relawan ini sudah terbentuk sejak tahun 2010 yang lalu dengan lima angkatan, selama mereka bergabung menjadi relawan mereka memberikan banyak memberikan sumbangsih terhadap konservasi Orangutan di Tanah Kayong (sebutan untuk dua Kabupaten; Kayong Utara dan Ketapang) para relawan ini dinaungi oleh Yayasan Palung.
Ranti Naruri, saat menyampaikan materi tentang kerelawan. Foto dok. Yayasan Palung
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari calon relawan. Sebagai pemateri dalam pelatihan dasar tentang kerelawanan tersebut adalah dari Yayasan Palung. Semoga para calon relawan yang rela untuk bergabung menjadi relawan konservasi bisa memberikan virus positif untuk kampanye lingkungan, terlebih
hutan dan orangutan.
Inilah pesan Relawan untuk lingkungan dan orangutan. Foto dok. Yayasan Palung
Petrus Kanisius-Yayasan PalungBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya