Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

24 Oktober 2016   14:21 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:06 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melimpah karena tercurah mencurah.

Sukacita juga derita,

Tadah menggenang tak menyerap kalah bersaing sebab menjulang diatas menara bertingkat

Gedung pencakar tak lagi bersalur, tersekat kokohnya menara.

 Tersekat timbunan menggunung aliran deras membawa reruntuhan,

Tak mengenal waktu kapan datang atau hilang, Entah menuai sukacita atau luka derita jika tak ada lagi tempat untuk mengalir.

Aku teringat juga tersadar bahwa hadirmu memberi berjuta harap juga sebab akibat.

Ketapang, Kalbar 24/10/2016
Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun