Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Aku Disebut Hutan?

30 September 2016   17:04 Diperbarui: 30 September 2016   17:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan yang berisi pepohonan, penyejuk jiwa segala bernyawa. Foto dok. Tri Wahyu Susanto, Yayasan Palung (GPOCP)

Aku tidak lain adalah  rumah

Rumah para segala makhluk,

Aku hidup dan tumbuh di bumi

Bumi tempat berpijak

tempat berlindung

Rimbunku penyejuk jiwa

jiwa dari seluruh Makhluk

Aku tumbuh sebagai bentuk,

Tentang penyambung nyawa kehidupan.

Aku adalah kunci satu kesatuan untuk berinteraksi

Sayang jika terpisah

Merana bila ternoda atau hilang.

Aku adalah Sumber dari segala sumber,

Aku ada untuk pemenuhan masa, penyejuk jiwa segala bernyawa,

Sayang  bagi nafas hidup bila aku meranggas atau hilang lenyap.

Ketapang, Kalbar, 30 September 2016

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun