Beberapa bulan lalu, tepatnya selama satu bulan (pada bulan Mei 2016) lalu, di Kawasan Hutan Sungai Paduan, Yayasan Palung melakukan analisis dan survei di wilayah ini karena memiliki beragam potensi dan manfaat yang dapat dikelola sebagai keberlanjutan sumber kehidupan semua makhluk hidup.
Seperti diketahui, selain kawasan hutan lindung, kawasan hutan Sungai Paduan juga telah diajukan oleh masyarakat melalui Yayasan Palung untuk dijadikan Kawasan Hutan Desa. Jika kita berbicara tentang kawasan lindung, sudah pasti, kawasan tersebut adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, antara lain untuk mengatur tata air, mencegah intrusi air laut, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan tanah. Kawasan Lindung Sungai Paduan yang letaknya diantara dua Desa; Desa Sungai Paduan dan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Maka di wilayah ini perlu dilakukan analisa dan Survei.
![Menggunakan peralatan seperti kompas, JPS dan peta wilayah pada saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/menggunakan-peralatan-seperti-kompas-jps-dan-peta-wilayah-pada-saat-melakukan-survei-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-jpg-57ea40b651f9fd90139fd902.jpg?t=o&v=770)
Sedangkan kepadatan orangutan berdasarkan hitungan sarang yang ditemukan, sebanyak 0,5 individu per km² dengan total luas 6.788 ha, diperkiran ada kurang lebih  34 individu orangutan berdasarkan temuan beberapa sarang orangutan.
![Sarang orangutan dijumpai saat survei. Foto 2 dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/sarang-orangutan-dijumpai-saat-survei-foto-2-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-57ea41b5ed96733d0e8b456e.jpg?t=o&v=770)
![Tumbuhuan pandan yang tumbuh di hutan Sungai Paduan. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/tumbuhuan-pandan-yang-tumbuh-di-hutan-sungai-paduan-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-57ea41011297738918d7c449.jpg?t=o&v=770)
Pertama, Adanya hutan lindung dapat mencegah banjir, hutan yang terpelihara dapat menyerap air hujan agar tidak turun langsung ke daerah bawahnya. Kemampuan hutan untuk menampung air hujan merupakan pengendalian banjir yang efektif. Selain itu, potensi hutan yang ada setidaknya dapat menyimpan cadangan air tanah, selain mengendalikan banjir hutan juga bermanfaat untuk menyimpan cadangan air tanah. Cadangan air tersebut bisa digunakan ketika musim kemarau, sehingga penduduk sekitar hutan terhindar dari bencana kekeringan. Ketiga, Keberadaan hutan di kawasan ini dapat dijadikan sebagai encegah erosi dan tanah longsor, lahan terbuka yang diatasnya tidak tertutup hutan akan cepat tergerus erosi. Erosi akan mendangkalkan sungai-sungai yang ada dibawahnya. Selain itu juga, bagi hutan-hutan yang terdapat di lereng-lereng curam erosi bisa menyebabkan bencana tanah longsor.
Selanjutnya juga, kawasan hutan di wilayah ini dapat membantu memelihara kesuburan tanah, hutan seperti sebuah tempat pengomposan raksasa. Berbagai macam material organik akan terurai menjadi humus di dalam hutan. Humus hutan ini berfungsi sebagai pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah. Tidak hanya itu, penyimpan sumber daya genetika yang terdapat di dalam hutan memiliki plasma nuftah yang sangat tinggi. Keanekaragaman hayati hutan merupakan sumber kehidupan.
![Tim Survei saat melakukan survei, melewati sungai. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/tim-survei-saat-melakukan-survei-melewati-sungai-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-jpg-57ea4c07c3afbd42124ac7d3.jpg?t=o&v=770)
![Tumbuhan herbivora bernama Kantong semar dijumpai saat survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/tumbuhan-herbivora-bernama-kantong-semar-dijumpai-saat-survei-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-jpg-57ea41f78e7a612214003dc9.jpg?t=o&v=770)
![Sungai di Desa Sungai Paduan yang menjadi habitat atau tempat hidup dari monyet belanda atau monyet hidung mancung atau bekantan, tentunya juga menjadi potensi ekowisata. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/sungai-di-desa-sungai-paduan-yang-menjadi-habitat-atau-tempat-hidup-dari-monyet-belanda-atau-monyet-hidung-mancung-atau-bekantan-tentunya-juga-menjadi-potensi-ekowisata-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-jpg-57ea4238c3afbd25114ac7d4.jpg?t=o&v=770)
![Saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/09/27/saat-melakukan-survei-foto-dok-edward-tang-dan-yayasan-palung-jpg-57ea4166359773f90f68c46c.jpg?t=o&v=770)
Lebih lanjut, untuk mengetahui potensi tersebut maka melalui tim ekologi yang dipimpin oleh Edward Tang dari Yayasan Palung melakukan rangkaian kegiatan survey orangutan dan analisa vegetasi. Tim ini juga melibatkan Lembaga Pengelola Hutan Desa dimasing-masing desa disekitar kawasan.
Adanya beberapa potensi yang terdapat dalam Kawasan Hutan Lindung Sungai Paduan menjadikan dasar kuat untuk dijadikan potensi menjanjikan. Sayangnya masih terjadi ancaman yang ada seperti masih adanya penebangan liar.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI