Setiap tanggal 19 Agustus,  selalu diperingati sebagai hari orangutan sedunia. Seperti biasa, dari tahun ke tahun hari orangutan sedunia selalu diperingati. Alasan utama adanya hari orangutan sedunia salah satunya tidak lain untuk mengingatkan kita akan keberadaan dan keberlanjutan satwa endemik ini di habitat hidupnya  berupa hutan yang semakin terancam. Atas keprihatinan tersebut, untuk memperingati  hari orangutan sedunia 2016, dengan cara sederhana menuliskan beragam pesan keprihatinan dan ajakan untuk peduli terhadap nasib orangutan dan habitatnya.
Cara-cara besar berupa penyelamatan, kepedulian dan perhatian hingga rasa untuk mencintai orangutan tanpa harus memiliki menjadi cara sederhana yang bisa dilakukan saat ini. Pesan-pesan penting tentang keprihatinan terhadap nasib orangutan dan hutan menjadi salah satu cara sederhana yang bisa dituangkan melalui media foto dan pesan singkat berupa dengan menyertakan hastag atau tanda tagar (#) seperti #WorldOrangutanDay2016 #HariOrangutanSedunia2016 #OrangutanIsUs #YayasanPalung #YP #GunungOrangutanConservationProgram #GPOCP Â #SaveOrangutans #SaveOurForest #WorldOrangutanDay.
Sudah semestinya, orangutan tinggal di hutan bukan di kandang. Mengingat, dari tahun ke tahun, nasib hidup satwa endemik (langka) ini keberadaan dan populasinya terus menurun akibat berbagai ancaman yang ada. Sebut saja perburuan, pemiliharaan, perdagangan serta tergerusnya (terhimpitnya/hilangnya) habitat mereka untuk perluasan lahan perkebunan, pertambangan dan pembangunan yang acapkali mengorbankan hutan sebagai rumah dari orangutan dan berbagai satwa lainnya.
Jika boleh dikata hutan, manusia dan orangutan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan hingga saat ini. Memang, banyak cara besar dan cara  kecil yang dilakukan untuk kepedulian terhadap orangutan. Kini, orangutan dan hutan memang sudah semestinya menjadi perhatian dari semua pihak. Â
Sebagai pengingat, bukan hanya sekedar melindungi orangutan semata namun sejatinya mengapa orangutan perlu untuk diselamatkan. Jika boleh dikata orangutan dan hutan merupakan sumber hidup dari semua makhluk. Penyemai hutan yang baik adalah orangutan bersama dengan satwa (hewan) lainnya seperti  burung enggang dari sisa-sisa makanan mereka. bagaimana apabila tidak ada hutan?. Adanya hutan sebagai pelindung, penyaring, penyerap dan menjadi sumber air dan sumber nafas hidup. Â
Dari tahun 1980 hingga saat ini, tidak bisa disangkal keberadaan hutan sebagai tempat yang nyaman dan bagi semua makhluk sudah semakin terhimpit dan terusik. Periode tahun 1980-1990 kawasan hutan dari berbagai  penjuru seperti hutan di pulau Kalimantan dan Sumatera mulai dirambah. Demikian juga hlnya dengan hutan-hutan yang ada di Papua,  Jawa, Sulawesi dan mungkin juga terjadi hampir di seluruh Indonesia. Berlanjut pada tahun 1990-2008, pada tahun tersebut maraknya illegal logging yang terjadi di seluruh wilayah tersebutlah Kalimantan dan Sumatera. Dua wilayah ini hutan semakin terkikis setiap tahunnya. Ditambah lagi dengan mulai adanya invasi oleh para investor untuk pembukaan lahan berskala besar guna membuka lahan perkebunan dan pertambangan. Berlanjut hingga kini, perluasan lahan terus saja terjadi berimbas pada hadirnya masalah baru berupa kebakaran hutan dan lahan yang mendera wilayah Kalimantan dan Sumatera.
Berbagai persoalan terkait ancaman hutan dan orangutan inilah yang menjadi kekhwatiran kita semua secara bersama pula. Ancaman ini pula yang terjadi kekhawatiran terkait bencana yang ada dan kerap kali berulang di habitat asal orangutan berada.
Berikut foto-foto pesan yang disampaikan oleh berbagai pihak dalam rangka memperingati Hari Orangutan Sedunia 2016 :
By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H