Bumbu-bumbu pengikat di-ramu menjadi satu ikatan yang tak pernah lelahdan lekang menjadi aroma pemikat pencari jabat hingga menggoda selera yang tak henti terus diracik.
Tangis gontai akar rumput terseruput ibarat kopi pagi begitu nikmat bagi para pembesar.
Mengiris, memotong, (ter/di)kelupas menjadi sisa-sisa ubang kayu (kehong) disapu tanpa ragu.
Hilang tumbuh berganti lubang menganganga hingga tersisir rapi serapi rambut nan cantik, namun penuh kutu berbau.
Parodi kehidupan terus berjalan, berhenti berarti habis, berjalan sudah pasti penuh rintang tetapi itu tangga-tangga nada kehidupan akan harmoni bila beriringan sejalan.
Untian kisah terus bergulir, belum tahu hingga kapan parodi akan tamat. Yang pasti setiap sendi kehidupan memberi makna dan ceritanya masing-masing.
Ketapang, Kalbar, 15 Juli 2016
By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung  Â
 Â