Belum lama ini, IUCN kembali mengeluarkan daftar baru yang sangat mengejutkan sekaligus membuat sedih. Daftar tersebut memasukkan orangutan Kalimantan ke dalam Daftar Sangat terancam punah.
Adanya data terbaru ini, artinya menambah daftar panjang satwa langka dan dilindungi semakin kritis di habitat hidupnya.
Dalam daftar IUCN yang diterbitkan pada tahun 2016 ini (data terbaru IUCN) merupakan kabar buruk. Mengingat, sebelumnya orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) atau Borneo Orangutan  berada dalam daftar terancam punah kini menjadi sangat terancam punah (red list/daftar merah). Ini artinya kabar buruk yang semakin menyedihkan setelah terdahulu di tahun-tahun sebelumnya Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Penilaian ini dilakukan oleh tim peneliti untuk International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) yang terdiri dari  Ancrenaz, M., Gumal, M., Marshall, A.J., Meijaard, E., Wich, S.A. & Husson, S.  Adapun penilaian ini dilakukan pada 8 Februari 2016, (Sumber data IUCN 2016).
      Yang pasti, kabar buruk ini sudah lama diprediksi akan terjadi. Mengingat, keberadaan hutan dari tahun ke tahun kian memprihatinkan. Tercatat, habitat orangutan berupa hutan telah semakin menyempit. Tercatat dalam data para peneliti yang menyebutkan hutan yang menjadi tempat berkembangbiak dan tempat hidup orangutan telah terjadi/berlangsung sejak tahun 1973-2010 dengan maraknya ilegal logging (industri perkayuan), berlanjut hingga kini oleh perluasan areal untuk perkebunan berskala besar dan pertambangan membuat primata yang endemik itu semakin tersisih/terhimpit di habitat hidupnya. Selain itu juga perburuan dan perdagangan menjadi salah satu momok orangutan semakin terancam punah. Â
Adapun hewan atau satwa lainnya yang sangat terancam punah adalah orangutan Sumatran (Pongo abelii) di Sumatera, Indonesia. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) di Jawa, Indonesia dan lutung hidung pesek ekor babi (Simias concolor) di Mentawai, Indonesia. Dari tahun ke tahun keberadaan dan ancaman terhadap habitat dan nafas hidup dari satwa semakin terancam.
Selengkapnya dapat dilihat di http://www.kompasiana.com/pit_kanisius/berikut-adalah-daftar-satwa-langka-yang-terancam-punah_5772476b0223bdf20794bef5Â tentang daftar satwa yang sangat terancam dan terancam punah.
Adanya hutan, orangutan bisa hidup. Orangutan  sebagai penabur/penyebar biji-bijian yang sangat baik sebagai cikal bakal adanya hutan. Demikian juga halnya manusia, adanya hutan  dan orangutan memberikan ragam manfaat yang tak ternilai yang menjadi sumber hidup yang tidak ternilai harganya bagi keberlanjutan nafas hidup. Kabar duka tentang Orangutan Kalimantan yang masuk dalam daftar merah/red list ini tentunya menjadi sebuah peringatan dini bagi semua (kita semua).
Peringatan yang dimaksud tidak lain adalah bagaimana langkah, solusi yang harus diambil untuk mengatasi terkait regulasi, rancangan, rencana strategis dalam upaya penyematan dan konservasi orangutan di habitat hidupnya berupa hutan. Sebagai pengingat, orangutan dan hutan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam tatan kehidupan manusia. Jika tidak, maka orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatera bukan tidak mungkin akan tinggal cerita saja. Semoga saja ada langkah, Solusi dan upaya yang baik untuk melestarikan orangutan di habitat hidupnya. Â
By : Petrus Kanisius- Yayasan Palung
Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H