Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berikut adalah Daftar Satwa Langka yang Terancam Punah

28 Juni 2016   16:46 Diperbarui: 30 Juni 2016   11:11 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak orangutan. Foto dok. Yayasan Palung dan Tim Laman

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah namun sekarang dalam keadaan sudah tidak melimpah lagi melainkan sangat disayangkan saat ini keberadaannya semakin langka saja dari tahun ke tahun. Tidak sedikit tumbuhan-tumbuhan  dan satwa yang langka berasal dari Indonesia. Langkanya tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. 

Beragam tumbuhan dan satwa bisa tumbuh dan mendiami wilayah di Indonesia. Ciri khas atau pun keunikannya serta memiliki fungsi dari masing-masing dari yang langka pun menjadikan sesuatu yang istimewa pula namun kekhawatiran sudah pasti ada yaitu yang langka yang terancam punah.

Dari ragam satwa yang langka setidaknya Elang Jawa, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Badak Jawa berada dalam keadaan terancam punah.

Sejatinya juga ada hewan lainnya yang juga terancam punah  seperti komodo, burung enggang, bekantan, kelempiau/owa, tarsius, penyu hijau, kura-kura,burung Jalak Bali, cendrawasih, burung maleo, burung kakatua, pari hiu dan beberapa jenis lainnya seperti trenggiling, kelasi dan orangutan Kalimantan.

Keberadaan dari hewan-hewan ini tersebar di beberapa tempat di wilayah Indonesia, sesuai dengan habitat hidupnya.

Setidaknya di dunia, menurut data terbaru dari IUCN menyebutkan setidaknya ada 25 primata yang terancam punah, tiga di antaranya di Indonesia.

Data IUCN tentang 25 primata terancam punah tahun 2014-2016
Data IUCN tentang 25 primata terancam punah tahun 2014-2016
Adapun hewan yang sangat terancam punah tersebut adalah orangutan Sumatran (Pongo abelii) di Sumatera, Indonesia. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) di Jawa, Indonesia dan lutung hidung pesek ekor babi (Simias concolor) di Mentawai, Indonesia. Dari tahun ke tahun keberadaan dan ancaman terhadap habitat dan nafas hidup dari satwa semakin terancam.

Hal yang sama juga terjadi pada nasib tumbuh-tumbuhan seperti ulin/belian, cendana, jati, anggrek hitam, kantung semar, meranti dan beberapa jenis lainnya seperti bunga bangkai dan rafflesia serta jenis-jenis lainnya yang kurang lebih 10-25 jenis tumbuhan dalam ancaman kepunahan. Mengingat, wilayah hutan hujan (hutan tropis) yang berada di wilayah Kalimantan saja misalnya di wilayah Kalimantan, dengan adanya hutan setidaknya terdapat sekitar 220 jenis mamalia, 420 jenis burung, 100 jenis hewan melata, dan 400 jenis ikan (Sumber data dari; Borneo wildlife).

Sumber data dari IUCN dan mongabay.co.id
Sumber data dari IUCN dan mongabay.co.id
Kekayaan alam yang Indonesia dari Sabang hingga Merauke memiliki kekhasannya masing-masing terkait satwa dan tumbuhan. Kekhasan tersebut yang menjadi tersebut pula yang menarik minat orang banyak untuk melihat atau pun juga merusaknya hingga memperdagangkan tumbuhan-tumbuhan endemik (langka yang terancam punah). Sesuatu yang sangat memprihatinkan adalah jikalau merusak, menebang tumbuh-tumbuhan tersebut, demikian juga hal dengan satwa. 

Tidak sedikit satwa dalam ancaman nyata yang semakin sulit hidup di habitat hidupnya, hal ini tampak dengan semakin makaknya perburuan dan perdagangan yang berdampak pula pada keberlangsungan nafas hidup satwa (jumlah satwa semakin tahun semakin berkurang saja jumlahnya) dan semakin sulit untuk bertahan semuanya (tumbuhan dan hewan). Dengan kata lain,  adanya berbagai ancaman nyata tersebut berakibat pada semakin punahnya tumbuhan dan satwa.

Surganya tumbuhan dan satwa yang berada di Indonesia menjadi tanda nyata bahwa keberadaan mereka sejatinya untuk menjadi perhatian semua pihak dengan berbagai cara termasuk diselamatkan dan dilestarikan. Apabila tidak, maka satwa dan tumbuhan akan tinggal cerita. Semoga saja ada perhatian dari semua pihak untuk melihat hal ini.

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun