Baru-baru ini, di beberapa wilayah Indonesia sering kali dilanda angin kencang. Tidak jarang pula angin kencang dan angin topan berdampak fatal bagi tatanan kehidupan. Selain itu juga, tentunya menjadi kewaspadaan bersama. Lalu apa penyebab sebenarnya dari angin kencang tersebut?
Pertanyaan lanjutan adalah selain dari mana asal muasal (awal mulanya datangnya) angin kencang adalah pengaruh seperti apa yang disebabkan oleh angin kencang. Mengingat, setiap ada munculnya angin kencang selalu ada korban jiwa ataupun korban harta benda (merusak infrastruktur).
Adanya gangguan di mana-mana seperti, listrik padam hingga tiangnya roboh, pohon tumbang yang tidak terhindarkan pula korban jiwa. Pohon tumbang saat pengendara melintasi jalan raya karena terjadinya angin kencang dan menyebabkan korban luka atau meninggal. Hal lainnya, akibat dari sapuan angin kencang menyebabkan terputusnya akses listrik, karena tiang listrik atau kabelnya putus akibat hantaman angin kencang sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Tidak hanya itu, angin kencang dan topan bagi para nelayan yang melaut menjadi hal yang menakutkan. Hadirnya angin kencang menjadi ketakutan tersendiri bagi para nelayan ketika mereka melaut karena mereka sulit untuk mengendalikan layar, perahu ataupun motor air mereka. Terombang ambing di samudera hingga dihantam gelombang itu pasti terjadi. Sebagian nelayan pun menjadi ketakutan untuk melaut atau berlayar ketika angin datang yang sulit diprediksi.
Angin topan merupakan kejadian yang disebabkan oleh adanya pusaran angin yang memiliki kecepatan 120 Km/jam (angin topan) atau lebih atau dapat dikatakan, kecepatan angin melebihi batas normal. Penyebab terjadinya angin topan tidak lain disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan yang terjadi dalam sistem cuaca. Biasanya angin kencang sering terjadi di wilayah yang dilintasi garis katulistiwa.
Jika suhu air laut memanas, maka udara akan naik. Karena banyak udara yang naik, maka tekanan udara di atas lebih tinggi dibanding dengan tekanan udara di bawah. Lama-kelamaan, udara yang naik akan mendingin lalu turun. Sementara itu, udara yang menghangat naik. Proses naik dan turunnya udara ini terjadi berulang-ulang. Hal ini menghasilkan tekanan uap yang sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah. Kemudian, akan menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang disebut angin topan. Angin berpusar dengan radius sampai ratusan kilometer di sekitar daerah yang memiliki sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam, biasanya ini disebut angin kencang.
Atau dengan kata lain, angin kencang adalah angin dibuat oleh area udara yang dingin secara signifikan akibat hujan, setelah mencapai permukaan tanah, menyebar ke segala arah memproduksi angin kencang. Tidak seperti angin tornado, angin dalam suatu angin kencang diarahkan ke arah luar dari titik di mana menyentuh tanah atau air. (Dari berbagai sumber).
Adapun penyebab terjadinya angin kencang adalah karena terdapat perbedaan tekanan atau suhu udara di suatu wilayah atau daerah. Terjadinya angin berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diserap oleh bumi. Daerah yang menerima energi matahari lebih besar akan memiliki suhu udara yang lebih panas. Kemudian, daerah ini juga memiliki tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Lalu akan terjadi perpindahan aliran udara pada wilayah yang lebih banyak menerima energi panas dengan wilayah yang lebih sedikit menerima energi panas.
Angin kencang, angin topan seringkali beriringan ketika musim hujan deras datang yang saat ini sulit diperiksi munculnya. Kedua angin ini kerap kali terjadi dan terkadang bersamaan pula hadirnya. Kewaspadaan dari semua makhluk hidup menjadi satu hal yang harus dilakukan, terutama kita manusia yang sering melakukan aktivitas di dalam dan diluar ruangan yang rawan terhadap angin kencang. Misalnya para petani yang berada di pondok ladang, nelayan yang hendak ataupun sedang melaut. Atau juga bagi pengguna jalan raya yang sering melintas di daerah-daerah berbatasan langsung dengan hutan menjadi sangat berbahaya ketika melintas. Mengingat, ranting-ranting dari pohon atau pun pohon bisa saja roboh atau tumbang seketika saat angin kencang melewati wilayah-wilayah tersebut.
Kekhawatiran lainnya adalah ketika angin kencang datang dan berbarengan dengan hujan deras yang dapat menyebabkan tanah longsor dan pohon terbawa hingga ke pemukiman warga yang mana disebut juga sebagai bencana dan korban jiwa.
Terjadinya angin kencang juga selain menjadi sebuah kewaspadaan, tetapi juga harus menjadi perhatian. Bagaimana meminimalisasi terjadinya dampak angin salah satunya dengan melakukan pemangkasan terhadap beberapa pohon-pohon besar atau kecil yang dirasa membahayakan bagi pengguna jalan raya. Penanaman pohon lebih dianjurkan tidak di dekat pemukiman masyarakat.
Selain itu juga, anjuran untuk tidak keluar ruangan saat terjadinya angin kencang menjadi penting. Selain saat terjadinya bencana sedapat mungkin berlindung ditempat tempat lapang yang aman dari terpaan angin kencang. Apabila ingin berpergian atau berkegiatan diluar ruangan, harap antisipasi dengan melihat keadaan cuaca. Memberikan informasi lebih dini dari pihak terkait seperti oleh BMKG kepada masyarakat sudah menjadi keharusan melalui berbagai media seperti radio, medsos atau juga televisi. Harapan semoga semua siapa saja untuk selalu waspada saat musim penghujan tiba. Dengan demikian, walaupun terjadi angin kencang, tetapi dapat diantisipasi dengan baik. Karena, wilayah-wilayah di Indonesia sangat rentan diterpa angin kencang, angin topan ataupun angin puting beliung. Semoga saja...
By: Petrus Kanisius- Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H