Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak Sedikit yang Salah Mengartikan Antara Selfie dan Welfie

8 Juni 2016   15:35 Diperbarui: 8 Juni 2016   15:58 4459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto ilustrasi Selfie & welfie dok. Internet.

Sering mendengar ajakan yang mengatakan; ayo donk, selfie rame-rame. Selfie kok kok rame ya?. Hehehe... Setidaknya itulah yang terjadi pada kenyataan hari-hari saat ini. Apakah itu benar apa tidak atau hal tersebut lebih karena salah mengartikan atau karena terbiasa dengan penyebutan asal muasal katanya?.

Mungkin karena terbiasa dengan sebutan awal dengan sebutan selfie maka menjadi kebiasaan sehingga foto beramai-ramai di sebut selfie. Namun sejatinya itu kuranglah pas, yang pas adalah mari berwelfie beramai-rama. Sedangkan foto sendiri barulah disebut selfie. Siapapun kita kerap kali terbiasa dengan sebutan awal mulanya kata tersebut.

Kembali ke pembahasan terkait pertanyaan selfie kok bareng-bareng (rame-rame) ya. Self itu sendiri dan welfie  itu kita, kami atau rame-rame. Bukan kah demikian?.

Tidak hanya selfie dan wefie saja, tetapi misalnya banyak contoh penyebutan sesuatu; Belikan saya satu bungkus Rins.. namun yang dibeli adalah merek ekono...  atau sokli..  dll, padahal yang tepat adalah diterjen, mengingat banyak merek-merek lain, tetapi karena kebiasaan maka tetap disebut rins...

Atau belikan saya pepso... harusnya odol gigi. Atau yang lebih parah lagi adalah penyebutan merk (merek) tertentu, misalnya saya pinjam hond.. padahal kendaraan tersebut seharus adalah motor, atau kendaraan bermotor.

Tetapi hal ini sejujurnya bukan semata-mata karena salah mengartikan saja, namun karena terbiasa oleh penyebutan pertama atau asal mula kata itu muncul.

Tidak untuk merasa paling benar dan tidak untuk menyalahkan. namun ini semoga menjadi sebuah informasi bagi kita semua. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi kawan-kawan yang menjalankannya.

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun