Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rumah Kita Bernama Bumi Sedang Sakit dalam Usianya yang Semakin Renta, Siapa Peduli?

3 Mei 2016   16:34 Diperbarui: 3 Mei 2016   16:39 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi menjadi milik semua secara bersama-sama pula. Tidak ada kata untuk melawan bumi, tetapi sejatinya menjadi kawan bumi. Mengapa seperti itu, tengok saja tubuh bumi tidak henti-hentinya berada dalam sakit panas dingin menggigil berimbas pada kita penghuninya.

Bumi telah banyak bersabar akan nasibnya yang kian merana karena ulah kita semua (manusia). mengambil energi, tetapi tidak hemat energi malah mengeruk tiada henti. Memerlukan air, tetapi menghilangkan sumber air berupa hutan hingga tercipta padang gersang juga ilalang. Hidup berdampingan dengan bumi, tentu kita juga memberlakukan, menghargai bumi sebagai kawan sekaligus juga sebagai pemberi manfaat yang seharusnya dicintai dan dilindungi sebagaimana kita mencintai diri sendiri dan orang lain.

Bila kita jatuh sakit (sedang sakit) kita akan merasakan bagaimananya rasanya sakit yang terjadi dengan diri kita. Demikian pula mungkin yang terjadi pada bumi, mungkin seperti itu pula dia merasakan apa yang terjadi pada dirinya (bumi/ rumah kita).

Ayo kurangi kerusakan hutan untuk bumi dan kehidupan agar/bila boleh berlanjut. Sumber; Yutube.

Semua menjadi tugas kita semua secara bersama dan mulailah dari diri. Hanya itu cara yang bisa dilakukan kini sebagai bentuk, langkah, aksi untuk menghargai bumi. Tentu, tidak untuk memaksa tetapi bagaimana keikhlasan dari semua tanpa harus memaksa. Ikhlas tanpa memaksa, itu mungkin cara ampuh atau mau tidak mau harus untuk mengobati, memperlambat agar bumi masih boleh bertahan hingga nanti. Semoga saja...

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun