[caption caption="Tumbuhan Epiphytes (Epipit) di Taman Nasional Gunung Palung. Foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung"]
[/caption]Keberadaan hutan yang tersedia atau tersisa setidaknya menjadi satu satu kesatuan yang penting pula bagi beragam keanekaragaman hayati (semua makhluk hidup) terkait nafas hidup. Di hutan tropis di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ada hutan yang dapat dikatakan istimewa. Mengapa dan apa istimewa hutan di TNGP, ini alasannya.
Menurut data penelitian (GPOCP / YP dan BTNGP), mengatakan setidaknya saat ini di TNGP ada delapan tipe ekosistem hutan, Â yang sebelumnya hanya terdapat tujuh tipe ekosistem hutan. Ke tujuh ekosistem tersebut adalah Hutan Rawa gambut di ketinggian 5-10 mdpl, Hutan Rawa Air Tawar di ketinggian 5-10 mdpl, Hutan Tanah Alluvial di ketinggian 5-50 mdpl, Hutan Batu Berpasir Dataran Rendah di ketinggian 20-200 mdpl, Hutan Granit Dataran Rendah di ketinggian 200-400 mdpl, Hutan Granit Dataran Tinggi di ketinggian 350 - 800 mdpl dan Hutan Pegunungan di ketinggian 750-1.100 mdpl (Marshall, Andrew J, 2008), kini bertambah dengan adanya ditemukan Hutan Kerangas yang paling sedikit luasannya yaitu 7,6 ha dari total luas Cabang Panti. Delapan tipe ekosistem hutan tersebut berada di lokasi penelitian sekitar 2100 hektar yang mencakup delapan tipe ekosistem yang dibedakan oleh elevasi, tanah dan drainase. Delapan tipe ekosistem hutan itulah yang menjadi istimewanya hutan di TNGP.
[caption caption="Anak Orangutan sedang memakan buah di gunung palung. Photo Kim Nouwen,GPOP/Yayasan Palung"]
 Selain itu,  beberapa buah-buahan hutan tersebut diantaranya seperti Dillenia borneensis (Simpur Laki), Connarus sp (Belungai), Baccaurea dulcis (rambai hutan), Artocarpus elasticus (terap), Aporosa nitida (Belian air), merupakan makanan kesukaan orangutan dan Dysoxylum cyrtobotryum (Lantupak), merupakan makanan kesukaan orangutan dan burung enggang. Ada juga buah pala hutan dan buah tengkawang yang sangat disukai oleh burung enggang.
Hasil dari penelitian di Stasiun Riset Cabang Panti, TNGP menyebutkan setidaknya, orangutan mengkonsumsi lebih dari 300 jenis tumbuhan yang terdiri dari: 60% terdiri dari buah, 20% bunga, 10% daun muda dan kulit kayu serta 10% serangga (seperti rayap). Tumbuhan dominan yang dikonsumsi buahnya oleh orangutan adalah dari family Sapindaceae/sapindales (rambutan, kedondong, matoa dan langsat), Lauraceae (alpukat dan medang), Fagaceae (petai dan kacang kedelai atau termasuk jenis kacang-kacangan), Myrtaceae/myrtales (jenis jambu-jambuan), Moraceae (ficus/kayu ara) dan lain-lainnya. Kesemua buah-buahan hutan tersebut, setidaknya itulah yang paling digemari oleh burung enggang dan orangutan beserta satwa lainnya seperti kelempiau dan kelasi serta beberapa satwa lainnya yang mendiami hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
[caption caption="Buah-buahan termasuk sumber makanan utama orangutan. foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung"]
[caption caption="Camp Cabang Panti, di TNGP sebagai tempat (rumah) bagi para peneliti yang melakukan penelitian. Foto dok. Mariamah Achmad, Yayasan Palung"]
By : Petrus Kanisius- Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H