Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Jejak-jejak Itu dan Jejak Apa yang Ditinggalkan ?

15 Januari 2016   13:40 Diperbarui: 15 Januari 2016   14:23 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak-jejak Itu. Foto ilustrasi

Seperti yang kita ketahui bersama  semua makhluk seperti jenis satwa, burung dan beberapa makhluk lainnya pasti meninggalkan jejak-jejaknya ketika berada di suatu tempat (mengunjungi tempat) termasuk manusia juga sering meninggalkan jejak.  Namun jejak apa yang ditinggalkan?.

Jejak-jejak tersebut menjadi tanda (pemberi tanda). Tanda berupa jejak sebagai ciri khas agar terlihat jelas jejak apakah yang dimaksud.

Melalui mengenal jejak-jejak itu kita akan mengetahui apa yang terlihat dari jejak-jejak tersebut pula.

Seperti halnya burung ketika berada di pantai dan mencari  makan berupa udang dan ikan kecil, pasti terlihat bekas ketika burung tersebut berada di pantai.

Kita bisa melihat jejak-jejak kaki burung itu. Jejak lainnya seperti jejak penyu, jejak kepiting dan jejak- jejak manusia sering kali kita jumpai saat kita berada di Pantai.

Akan tetapi, apa yang terjadi jika itu jejak manusia ketika berada di pantai?.    

-          Jika burung, jejaknya adalah telapak kaki yang ditinggalkan (telapak kaki burung akan mudah kita mengetahuinya).

-          Jika penyu, jejak yang kaki dari asal mulanya penyu tersebut menetas, entah itu lubang/sarang pasir tempat pengeraman telurnya di pantai.

-          Demikian juga dengan jejak kepiting dan beberapa satwa lainnya ketika berada di pantai sehabis mereka mencari makan atau mengitari pantai.

Tetapi berbeda halnya ketika manusia. Manusia meninggalkan jejak-jejak. Jejak apa sajakah itu?.

-          Jejak-jejak makna; jejak-jejak yang terlahir dan tercipta untuk menciptakan berbagai makna dalam menjalani kehidupan. Jejak-jejak makna dari setiap perkataan dan perbuatan yang sifatnya membangun dan serta karya.

-          Jejak-jejak rindu dan cinta; Anak muda hingga tua tidak luput dari jejak-jejak ini. Jika anak muda rindu dengan sahabat atau kekasihnya. Orangtua selalu meninggalkan jejak-jejak baik terhadap anak-anaknya.

-          Jejak-jejak kebaikan; perbuatan yang dilakukan untuk menolong sesama siapapun itu tanpa pamrih.

-          Jejak-jejak kedermawanan; jejak mulia yang selalu ada ketika cukup banyak orang menolong sesamanya apapun bentuknya.

-          Jejak-jejak petualang; jejak para pemberani dalam menjelajahi seisi bumi untuk tujuan pertualangan.

-          Jejak-jejak lingkungan; jejak atau tanda nyata tentang realita keadaan lingkungan saat ini.

-          Jejak-jejak langkah;  jejak langkah dari setiap kaki melangkah tentang apapun itu.

-          Jejak perbuatan; jejak perbuatan yang dimaksud adalah tentang perbuatan dan tingkah laku dalam keseharian manusia.

Jejak langkah dan mencari. Foto dok. Flori T. Moda

Jejak-jejak makna dan cakar Itu tidak kuat lagi menopang secara berlanjut. Foto dok. Petrus Kanisius

Jika kita mengenal jejak-jejak itu, jejak manusialah yang paling banyak dijumpai dalam keseharian kita sehari-hari. Jejak-jejak itu sangat jelas terlihat?.

Jejak dari rekreasi ketika berada di Pantai adalah sampah yang menumpuk. Itulah jejak yang sangat terlihat tentang perbutan  ketika berekreasi, berkunjung atau berwisata, apa lagi saat hari raya (musim liburan). Sehari-hari yang kita lupa ketika sampah banyak terlihat dan tertinggal di penjuru pantai di banyak tempat di Indonesia. Cukup banyak yang tidak sadar dengan adanya himbauan agar sampah dibuang pada tempatnya (kotak sampah) tetapi msih ada yang membuangnya di pantai. Sampah-sampah tersebut tidak lain sampah plastik, botol minuman dan sisa-sisa makanan.

Foto pemandangan lautan sampah di Pantai Pulau Datok. Foto tahun 2014. dok. Cassie Freund.

Jejak-jejak sampah dari perbuatan karena minimnya kesadaran cenderung dan acap kali menjadi berbagai persoalan. Sampah menimbulkan bau tidak sedap, kebersihan dan keindahan pantai menjadi ternodai. Hal lainnya adalah bahaya sampah terhadap beberapa makhluk hidup yang mendiami sekitaran pantai. 

Jejak-jejak sampah, itu yang sering kali menjadi momok menakutkan sekaligus jarang untuk diindahkan. Sejatinya sampah untuk diperhatikan dan diperdulikan dengan baik.

Semoga jejak-jejak sampah tidak lagi menakutkan tetapi menjadi berkah bagi semua. Mudah-mudahan jejak-jejak itu tidak lagi merusak ekosistem dan keindahan tetapi menjadi sumber rejeki.

By: Petrus Kanisius- Yayasan Palung  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun