Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Jejak-jejak Itu dan Jejak Apa yang Ditinggalkan ?

15 Januari 2016   13:40 Diperbarui: 15 Januari 2016   14:23 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita mengenal jejak-jejak itu, jejak manusialah yang paling banyak dijumpai dalam keseharian kita sehari-hari. Jejak-jejak itu sangat jelas terlihat?.

Jejak dari rekreasi ketika berada di Pantai adalah sampah yang menumpuk. Itulah jejak yang sangat terlihat tentang perbutan  ketika berekreasi, berkunjung atau berwisata, apa lagi saat hari raya (musim liburan). Sehari-hari yang kita lupa ketika sampah banyak terlihat dan tertinggal di penjuru pantai di banyak tempat di Indonesia. Cukup banyak yang tidak sadar dengan adanya himbauan agar sampah dibuang pada tempatnya (kotak sampah) tetapi msih ada yang membuangnya di pantai. Sampah-sampah tersebut tidak lain sampah plastik, botol minuman dan sisa-sisa makanan.

Foto pemandangan lautan sampah di Pantai Pulau Datok. Foto tahun 2014. dok. Cassie Freund.

Jejak-jejak sampah dari perbuatan karena minimnya kesadaran cenderung dan acap kali menjadi berbagai persoalan. Sampah menimbulkan bau tidak sedap, kebersihan dan keindahan pantai menjadi ternodai. Hal lainnya adalah bahaya sampah terhadap beberapa makhluk hidup yang mendiami sekitaran pantai. 

Jejak-jejak sampah, itu yang sering kali menjadi momok menakutkan sekaligus jarang untuk diindahkan. Sejatinya sampah untuk diperhatikan dan diperdulikan dengan baik.

Semoga jejak-jejak sampah tidak lagi menakutkan tetapi menjadi berkah bagi semua. Mudah-mudahan jejak-jejak itu tidak lagi merusak ekosistem dan keindahan tetapi menjadi sumber rejeki.

By: Petrus Kanisius- Yayasan Palung  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun