Penggunaan pendekatan, metode, dan teknik membaca dalam pembelajaran menjadi satu hal yang penting untuk diperhatikan. Hal ini karena akan memberikan pengaruh dan menjadi faktor penentu dalam pencapaian tujuan membaca di sekolah. Guru ditantang untuk mampu memilih atau membuat pendekatan, metode, dan teknik membaca yang menarik siswa agar mempermudah tercapainya tujuan membaca di sekolah. Salah satu metode dan model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam hal ini adalah model pembelajaran CIRC yang dikenal cukup sederhana, mudah, dan praktis dalam membantu siswa melatih kemamouan membaca dan memahami isi dari suatu bacaan.
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition atau yang lebih dikenal dengan nama model pembelajaran CIRC merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang lebih menuntut siswa untuk menguasai dua kemampuan secara bersamaan, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang didalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dikatakan sebagai model pembelajaran khusus dalam mata pelajaran bahasa untuk membaca, menemukan ide pokok, pokok pikiran atau tema sebuah wacana.
  Tokoh yang mengembangkan model pembelajaran CIRC antara lain ada Stevans, Madden, Slavin, dan Farnish. Dalam penerapan model pembelajaran ini, peserta didik membuat beberapa kelompok. Tujuannya agar peserta didik lebih mampu untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, memahami kosakata dan seni berbahasa.
  Jika dilihat dari aspek kemampuan yang harus dikuasai siswa, maka model pembelajaran ini lebih cocok dan lebih tepat diimplementasikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi membaca, menemukan ide pokok dan tema dalam sebuah wacana yang disajikan guru. Melalui model pembelajaran CIRC, siswa dengan tepat dapat menentukan jawaban dari proses analisis dan kerjasama antar anggota kelompok dengan baik. Hal ini dikarenakan melalui model pembelajaran CIRC ini siswa dituntut untuk bertanggung jawab membelajarkan anggota kelompoknya.
  Dalam pengimplementasian model pembelajaran CIRC ada lima tahap proses pembelajaran, yaitu:
1. Orientasi, yaitu guru akan mengapersepsi pengetahuan awal siswa mengenai materi yang hendak diajarkan dan juga guru memberikan pemaparan tujuan pembelajarannya.
2. Organisasi, guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, membagikan bahan bacaan mengenai materi yang akan dibahas, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugasnya.
3. Pengenalan konsep, guru mengenalkan konsep baru dengan mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi yang didapat dari keterangan guru, buku paket, film, kliping, poster, dan juga media lain.
4. Publikasi, siswa mengomunikasikan hasil temuannya, membuktikan, dan memperagakan materi yang didapatkannya.
5. Penguatan dan Refleksi, guru memberi penguatan sehubungan dengan materi, menjelaskan dan memberikan contoh nyata dalam kehidupan. Terakhir, siswa diminta merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran.
 Selain itu ada beberapa langkah dalam penerapan model pembelajaran CIRC ini. Berikut adalah langkah-langkah dalam penggunaan model pembelajaran CIRC, yaitu: