Selasa, 24 april 2018
Pagi jam : 05:30 ketika hari sudah mulai terang kami tiba di Kairo. Â Foto di bawah adalah bandara Kairo.
Segera kami naik ke dalam bis yang sudah disediakan. Â Kami dipandu oleh pemandu lokal, orang Mesir Koptik, seorang pengemudi lokal, dan dua polisi bersenjata pendek. Â Dulu, beberapa tahun yang lalu ada gangguan keamanan terhadap turis oleh ISIS, sehingga untuk pencegahan keamanan agak diperketat. Â
Kami berangkat menuju ke Gereja Sampah. Â Dinamakan demikian, karena lokasinya melewati pemukiman pemulung sampah. Â
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/19/sampah-5b28b300bde5757c044e0082.jpg?t=o&v=770)
Gereja ini sangat unik, karena terbuat dari gunung batu Mokattam yang dipahat. Â Konon, pada abad 10 sesudah masehi, gunung batu itu berpindah sejauh 3 km karena iman sebesar biji sesawi.
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah,  dan takkan ada yang mustahil bagimu ( Matius 17:20 )
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/19/gerejastsimon-5b28b8e6bde5754c4f5f16b3.jpg?t=o&v=770)
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/19/gerejasampah2-5b28c0e55e1373249c5104a2.jpg?t=o&v=770)
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/19/gerejasampah1-5b28c0e016835f4eb14cd532.jpg?t=o&v=770)