Mohon tunggu...
Liu Hendra Subrata
Liu Hendra Subrata Mohon Tunggu... -

http://www.apartemen-murah.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menginap di Taman Nasional Baluran ( 1986 - 1988 )

16 Desember 2011   06:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ByHendra Subrata Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran. Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng , kerbau liar, ajag, kijang, rusa, macan tutul, kancil dan kucing bakau, kera, babi rusa. Rombongan pencinta alam Cross Country International - Netherland sebelum ke Bali, menginap dulu di Taman Nasional baluran yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo ( sebelah utara Banyuwangi ), Jawa timur. Pada saat itu, taman wisata tersebut belum terbuka untuk umum. Kantor cabang kami di Surabaya sudah mendapatkan ijin untuk masuk dan menginap di sana. Untuk masuk ke dalam, kami menyewa beberapa mobil carry. Salah satu mobil tersebut terpelosok di jalan tanah berlumpur. Maka turis kamipun turun. Tahu apa yang mereka lakukan ? Mobil tersebut mereka gotong keluar dari lubang berlumpur tersebut. Satwa pertama yang kami lihat adalah seekor kerbau liar jantan yang bertubuh besar menghadang di depan mobil kami.   Kami berhadap hadapan muka.  Kami berhenti dan berusaha tidak melakukan keributan yang bisa membuat kerbau tersebut panik dan menyeruduk mobil kami.  Dia melihat kearah kami dan kami saling bertatap tatapan. sejenak sebelum dia  berlalu. Di taman baluran ada dua buah penginapan, yaitu: - Bama, lokasi di pinggir pantai dengan kapasitas yang lebih besar. - Bekol, terletak di tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai. Kami menginap di Bama. Saat itu sudah sore. Di depan kami, persis pantai dengan deburan ombaknya dan angin yang berhembus kencang.  Sebealah kiri dan kanan kami adalah pohon bakau yang tumbuh rimbun di bibir pantai.   Satwa berikutnya yang kami jumpai adalah kera. Mereka sebenarnya sejenis, kita tidak bisa membedakan tapi mereka bisa. Mereka terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok dengan kelompok lainnya memiliki daerah kekuasaan dan suka tawuran.    Dan menjelang malam, kami melihat sepasang mata merah menyala seperti senter bergerak gerak mendekati kami.   Ternyata itu adalah seekor babi rusa jantan yang besar. Besok pagi pagi kami sudah bangun menyusuri pantai. Airnya sangat bening, sebening Kristal. Kami bisa melihat bintang laut, ikan warna warni, belut laut dengan sangat jelas. Kami melihat seorang petugas taman nasional menyuruh pergi seorang nelayan yang mendayung sampan menuju ke pantai. Rupanya nelayan tidak boleh mampir ke pantai tersebut. Kamipun sempat bilang sama bapak tersebut bahwa kami mau lihat banteng. Dia bilang, untuk bisa melihat banteng harus masuk lebih jauh dan dalam ke padang rumput / savannah... Karena jadwal yang padat, kami hanya bisa menginap semalam saja. Besok sore, kami sudah harus melanjutkan perjalanan ke pantai Lovina, Bali...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun