Mohon tunggu...
Liu Hendra Subrata
Liu Hendra Subrata Mohon Tunggu... -

http://www.apartemen-murah.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dari Dieng Menuju Bawang

15 Desember 2011   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Hendra Subrata

Dalam perjalanan pencinta alam Cross Country International – Netherland, kami mempunyai jadwal akan berjalan menjelajah dataran tinggi Dieng.

Kami tiba di kota Wonosobo di sore hari.Cuaca saat itu gerimis, sejuk dan berkabut.Wonosobo adalah ibukota kabupaten di provinsi Jawa Tengah.Seperti biasa, kami segera check in hotel dan berberes beres sebelum berkumpul untuk makan malam di sebuah rumah makan Chinese Food yang lokasinya dekat hotel.

Kami sudah pesan pegawai hotel untuk morning call.Pagi pagi, mereka sudah mengetuk pintu kamar kami.Kami berberes beres, makan pagi dan siap untuk menjelajah Dieng. Untuk menuju ke sana tidak bisa pakai bis, sehingga kami menyewa bemo.Bagi peserta yang tidak ikut, mereka menunggu kami di desa Bawang.

Sesampai di dataran tinggi Dieng, kami berhenti sejenak melihat candi candi yang ada di sana.Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Bawang berjalan kaki.Jarak Dieng menuju Bawang memerlukan waktu sekitar 4 jam.Keadaan jalan tidak lurus dan datar, tapi mendaki dan menurun serta berkelok.Kami berjalan sambil ngobrol.Kami juga berhenti sejenak untuk photo shop di kawah yang masih aktif.

Dalam perjalanan, kami bertemu dengan seorang anak kecil berambut gimbal.Seorang anak dengan rambut panjang dan kusut.Menurut ceritera, satu saat anak tersebut akan sakit panas / demam.Keluarga tersebut akan mengadakan upacara keagamaan untuk menyembuhkan sekaligus memotong rambut gimbal tersebut.Setelah dipotong, maka akan tumbuh rambut yang normal.

Kembali ke perjalanan kami.Dalam perjalanan, hujan gerimis.Kami berjalan di jalan tanah yang licin.Berkali kali saya memperingatkan turis turis Belanda tersebut supaya hati hati.Namun satu saat, ketika terburu buru, saya jatuh.Mereka serentak bilang, “ You too, be carefull”.Bagi mereka, pemandangan di sekitar kami sangat indah.Mereka berkata, “ Moi “yang artinya indah.

Tidak terasa, perjalanan sekitar empat jampun sudah selesai.Kami tiba di desa Bawang dan disambut sorak sorai anak anak desa…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun