Mohon tunggu...
Nur Rahmah S
Nur Rahmah S Mohon Tunggu... -

Ya, maka mulai saat ini saya akan lebih tekun menulis. Saya akan menulis apa saja. Menuliskanmu juga tentu saja. Sembari berbekal keyakinan akan ada suatu hari kau akan pulang pada tulisanku yang entah.\r\n\r\nblog: dandelionwannabe.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dan Jika Merasa Semakin Jauh

21 Februari 2014   05:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, ku minta lenganmu, begitu erat, menjadi bantal. Dan tanganmu yang satu, membelai-belai rambutku, yang kini semakin panjang digerus usia.

Apa yang lebih menjadi candu, ibu, selain pelukmu yang lama. Kenapa di dunia ini, tak ada satupun yang jauh lebih menyenangkan, di banding bersembunyi di balik punggungmu.

Kenapa lelah-lelah menjadi sedemekian terasa, ibu, setelah jauh matamu untuk sekedar di tatap. Lantas, apa kau tau saat-saat, ku seka ingus dan air mataku yang berlomba menuju tanah? Apa pedih nyawamu? Anakmu belum bisa menjadi apa-apa, setelah payah kau usahakan kuat benangnya dan terbang ke langit...

Kenapa susah ku rasai kasihmu, ibu, yang jauh? Tidak maukah kau datang? Barangkali kaki-kaki yang layu, bisa kembali menjadi sedemikian kokoh, setelah ku rasai senyummu, jatuh di pelupuk mataku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun