Terasa aneh dan aneh
Sepasang-sepasang mata memandangku
Menimpakan dosa
Terus terderitakanlah pandang begini?
Rumah-rumah terlalu rendah
Dan tanganku hanya bisa menggapai
Di antara ruang tak berudara
Di mana keluh mengapung-apung
Takut mengguratkan fajar yang salah
Dan perjalanan masih jauh
Tapi antara kami
Tak ada yang memisahkan lagi
Saudara-saudaraku, seibu sebapa
Kita orang-orang tersisih
Terluput dari takdir dan jalan besar
Barangkali kubur-kubur bagi kami telah menganga
Tetapi apa kubur bagi kita
Kita terkubur, sebelum sempat berkata
Kepada Pemimpin
Barangkali jiwa kita jiwa kembara
Menobatkan diri dari taburan bunga
Saling menekankan hati kita
Saling menjabat tangan kita, karena kita sesaudara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H