Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nggak Usah Main Drama, Indonesia Aman

25 Oktober 2024   08:06 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh mata memandang bukan hanya kali ini saja dan bukan Timnas Indonesia saja yang mengalami kecurangan dan permainan kotor Bahrain yang bekerja sama dengan para wasit.

Netizen Indonesia tidak akan mau menganggu stabilitas keamanan dunia sepakbola, kalau saja pertandingan berjalan dengan fair dan sportif. Rakyat Indonesia selalu cinta damai tidak akan mengusik negara manapun kalau tidak di curangi.

Suatu pelajaran buat Bahrain, juga negara lain, menang dan kalah dalam sepakbola itu sudah biasa, dewasalah menerimanya, bermainlah dengan fair dan menjunjung tinggi sportivitas olahraga, khususnya Sepakbola.

Hebatnya, alasan Bahrain itu langsung ditanggapi oleh Presiden AFC, celaknya Presiden AFC berasal dari Bahrain.

Mau bermain dimanapun lokasinya, jika cara mereka masih curang juga, tidak menyurutkan netizen Indonesia untuk menyerang medsosnya Federasi Sepakbolanya Bahrain, sering kali kau ucapkan kata-kata "Netral" tapi pemainnya tidak sportif toh sama saja, wasit akan memihak Bahrain. Coba kita lihat, ketika Timnas Indonesia kalah dari Timnas China. Netizen Indonesia ndak ada yang psywar ke Federasi sepakbola China, atau menyerang wasit yang memimpin laga tersebut.
Memang diakui China mulai terinveksi virus "Drama" Bahrain, akan tetapi kekalahan tersebut lebih terhormat daripada menang dengan cara tidak jujur dan curang. Seharusnya, selain lokasi netral, pilih wasit yang juga netral, jangan didominasi wasit asal Timur Tengah itu sama juga bohong. Kau (BFA) federasi sepakbola Bahrain dengan AFC seakan mau main mata, menghalalkan segala cara menyingkar Timnas Indonesia, ku tak tahu lagi Drama yang mereka mainkan.

Padahal Timnas Indonesia sudah memainkan laga tandang ke markas Bahrain.  Selain itu, tak ada alasan kuat bagi AFC untuk memindahkan laga Timnas Indonesia melawan Bahrain ke tempat netral.

Secara kondisi, Indonesia berada di situasi yang aman-aman saja, ndak ada perang fisik seperti di Palestina dan Iran. Hal itu berbeda dengan Iran maupun Palestina yang negaranya berkecamuk dengan perang. Lantas Drama apa yang telah kau lakukan kepada Timnas Indonesia.

Jujur, saya yakin PSSI dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga tetap bertahan untuk memainkan home di Indonesia pada 25 Maret 2025 mendatang.
Bagaimana pun caranya Bahrain mendramatisir kondisi keamanan di tanah air tercinta, jelas permintaan tersebut tak berbeda dari anak-anak yang kehausan merengek minta netek.

Jika nanti Bahrain menolak bertandang ke Indonesia, yang "mengkhawatirkan" keselamatan timnas Bahrain jika bermain di Stadion Utama Geloran Bung Karno Jakarta sangat ambigu.

Ketakutan-ketakutan Bahrain terbantahkan, pasalnya Pemerintah, melalui Menpora Dito Ariotedjo menjamin keamanan dan keselamatan tim tamu baik itu dari Arab, Australia, China dan Bahrain selama bertanding di Indonesia.

Mungkin ini jalan yang Bahrain tidak inginkan, namun mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang, mereka harus terbang ke Tanah Air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun