anak laki-laki kedua saya pergi ke Jawa Timur, dengan menggunakan jasa armada Kapal Motor wisata Dharma Kencana 7. Sabtu, 27 Juli 2024, menurut jadwa Ahad siang kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Â
Pagi iniPagi-pagi sekali, kami meluncur ke pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar. Nama pelabuhan kapalnya persis sama dengan bandara internasional di Cengkareng Jakarta. Tetapi diaplikasi taksi online, lebih dikenal Pelabuhan penumpang Makassar. Khawatir ketinggalan kapal, usai subuh kami meluncur menggunakan jasa ojek online berupa mobil, tak lama menanti, mobil yang kami pesan pun mendekat, kami pun membuka pintu kabin mobil, bergegas masuk.
Lantaran hanya seorang diri, maka tak banyak bawaan di kapal. Seorang diri mencari jalan hidupnya di Provinsi Jawa Timur. Tepatnya di Surabaya kemudian melanjutkan ke kampung almarhum kakeknya di Desa Kandangan Kecamatan Ngawi yang masih tercatat sebagai wilayah Jawa Timur. Desa Kandangan ini juga melahirkan pemain timnas Garuda Indonesia Irfan Jauhari yang bermain di Persis Solo.
Meski usianya tak lagi anak-anak, sebagai orang tua tetap saja berat melepas. Apalagi jaman sekarang, menemukan orang baik itu ibarat mencari jarum ditumpukan jerami.
Anak saya ini sudah tidak bisa dilarang-larang lagi. Kami lebih banyak berbeda pendapat, daripada sependapat. Guna meredam amarah sang anak, sebagai orang tua, hanya mampu mengikuti apa yang anak saya katakan. Bukannya apa-apa, sebabnya anak kedua kami ini keadaannya kurang baik-baik saja, emosinya suka meledak-ledak. Kami sangat mendukung kemauannya untuk mandiri, lepas dari "ketiak" orang tuanya.
Doa kami tetap menyertai perjalanannya. Semoga saja selamat sampai tujuan dan menemukan yang dia cari, juga menjadi orang sukses, membanggakan orang tua, agama dan negaranya.
Jangan lupakan sholat kapan pun, dimana pun berada. Betul sekali, menjaga sholat merupakan hal yang penting dalam menjalankan ajaran agama. Sholat adalah tiang agama dan menjadi kewajiban bagi umat Islam di mana pun mereka berada.
Terakhir, besar harapan saya teman-teman pena di Jawa Timur dan dimanapun berada yang kebetulan melihat atau tanpa sengaja bertegur sapa dengan anak saya, dengan segala hormat sesama "kuli tinta" mohon bantuannya mencarikan anak saya pengalaman baru di dunia kerja, agar tidak tersesat di jalan yang benar.
Pesan buat anak saya agar mampu memanajemen keuangan, menghemat pengeluaran, mengingat hidup jauh dari orang tua, kalau boros belanja tidak pegang uang sepeserpun, bakal hidup menggelandang, terlunta-lunta di negeri orang. Ujung-ujungnya diburu Satpol PP dikirim ke Dinsos. Miris memang hidup di negeri kaya raya ini. Kecuali sudah mempunyai penghasilan tetap, terserah kamu mau belanja apa saja.
Kami percaya, dari Dibalik kekurangannya, alhamdulilah anak saya mempunyai kelebihan yakni, hafal 1 juz Al Quran, desain grafis dan cukup fasih berbahasa inggris, mengalahkan orang tuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H