Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ngeri! Bullying Hinga Tindak Kekerasan Jarah Dunia Pendidikan

25 Februari 2024   14:03 Diperbarui: 25 Februari 2024   14:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, tak kalah menghebohkan, bully  menjarah sekolah elite di Serpong Tangerang Selatan. Pelaku perundungan diduga melibatkan anak pesohor tanah air. Kasus bully atau perundungan yang menimpa siswa SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan, terus mendapat perhatian publik. Pasalnya, perundungan itu melibatkan "geng tai" yang dinahkodai anak-anak pesohor tanah air, salah satu anggotanya anak pesohor tanah air, sebut saja namanya Vincent Rompies.

Terlepas siapa yang biangkerok sesungguhnya di lingkungan Binus School Serpong Tangerang Selatan, bully bukanlah cara yang bijak menyelesaikan persoalan yang menyelimuti sekolah elite tersebut. Pelaku dan korban yang konon juga pelaku pelecehan terhadap siswi di Binus School Serpong Tangsel, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pada akhirnya, mencuatkan tanya, Kenapa "Geng tai " yang digawangi anak-anak artis ini nggak melaporkan perlakukan bejat si korban bully, yang diduga melecehkan siswi-siswi SMA Binus ke guru dari pada sok jagoan main keroyokan?. Apabila benar "korban" bully ini melecehan perempuan di sekolahnya. Akan lebih terhormat apabila "Geng Tai" ini bergandengan tangan bersama para cewek-cewek korban pelecehan membuat laporan bareng-bareng ke guru atau ke Komnas Perempuan.

Kalau caranya preman, main hakim sendiri di Warung Gaul, yang mereka perbuat tidak jauh beda sama si pelaku pelecehan di sekolah, malah parah.

"Kekerasan tetap salah, pelecehan juga salah. Jadi dua-duanya salah. Biarlah hukum yang menuntaskannya secara adil".

Terkait bullying yang diduga melibatkan anak Vincent Rompies. Seto Mulyadi atau Kak Seto, selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), angkat bicara soal kasus perundungan di Binus School Serpong, Tangerang Selatan.

Seto Mulyadi mendorong penegak hukum kepada para pelaku bullying atau perundungan di SMA Bina Nusantara Serpong, agar diproses hukum dengan sistem peradilan anak.

Dalam pemberitaan yang tayang dibeberapa portal online, Kak Seto menjelaskan bahwa aksi perundungan yang terjadi di Indonesia bak gunung es yakni sudah sering terjadi namun tidak muncul ke permukaan.

Untuk itu, ia meminta agar para guru dan orang tua memberikan perhatian lebih mengenai kondisi anak.

Kak Seto juga meminta para guru dan orang tua agar melakukan pendekatan secara emosional kepada anak. Perhatikan kondisi anak agar bisa lebih mengontrol mental dan emosinya.

Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan seringkali orang tua memberikan harapan lebih agar anak-anaknya unggul dalam bidang akademi. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para orang tua agar tidak hanya memerhatikan aspek akademik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun