Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cinta di Balik Secangkir Kopi dan Asap Rokok yang Membinasakan

24 Februari 2024   12:32 Diperbarui: 24 Februari 2024   12:37 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segelas kopi hitam dan puntung rokok (Dokpri/Subhan).

Sebab perokok pasif adalah seseorang yang secara tidak langsung terpapar asap rokok dari perokok aktif di sekitarnya. Paparan tersebut dapat menyerang siapa saja, dimana saja, kapan saja, baik di rumah, tempat kerja, atau di tempat umum lainnya.

Rokok dan kopi adalah dua hal yang sering dikaitkan bersama sebagai kebiasaan atau kegiatan yang dinikmati bersamaan oleh banyak orang. Baik rokok maupun kopi memiliki efek stimulan yang bisa membuat seseorang merasa lebih terjaga atau rileks, tergantung pada individunya.

Namun, penting untuk diingat bahwa merokok memiliki dampak negatif pada kesehatan, sementara konsumsi kopi yang berlebihan juga bisa memiliki efek samping yang tidak diinginkan.

Cerita tentang cinta yang berkembang di sekitar secangkir kopi dan bahaya asap rokok yang mematikan bisa menjadi narasi yang kuat tentang taruhan kesehatan dan kompromi dalam hubungan. Ini bisa menjadi kisah tentang perjuangan antara cinta dan kepedulian terhadap kesehatan, serta bagaimana kedua elemen tersebut saling bertentangan dalam dinamika hubungan manusia.

Sementara itu, bahaya asap rokok bisa menjadi konflik menarik dalam cerita cinta dibalik secangkir kopi tersebut, menyoroti pentingnya kesehatan dan hubungan yang seimbang.

Meski merokok itu bagian tak terpisahkan dari secangkir kopi. Tapi kenapa, perokok tadi menyisakan puntungnya disembarang tempat.

Ya, benar. Puntung rokok sulit terurai karena terbuat dari bahan sintetis yang tidak mudah diuraikan oleh alam.
Dibutuhkan paling tidak waktu sekitar 10 tahun agar mereka bisa benar-benar terurai. Selama belum terurai, kandungan zat-zat kimia berbahaya yang ada di dalam rokok dapat mencemari tanah dan merusak kesehatan Lingkungan Hidup.

Seperti halnya sampah anorganik lainnya, puntung rokok ini bisa menyebabkan masalah lingkungan karena dapat mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan. Sebaiknya, kita selalu membuang puntung rokok dengan benar dan memilih untuk tidak merokok untuk menjaga lingkungan tetap bersih.

Ada pesan moral bagi ahli hisap seperti halnya penikmat kopi, "Silahkan merokok disini, Asal Asapnya Ditelan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun