Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kalau Diancam Senyumin Aja biar Mereka Bahagia

15 Januari 2024   16:55 Diperbarui: 16 Januari 2024   06:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakal Calon Presiden Nomor urut 1 Anies Baswedan yang berpasangan dengan Cak Imin, mendapat ancaman teror akan ditembak saat melakukan siaran langsung di media sosial tiktok.

Ancaman penembakan datang dari salah satu warganet (warga internet). Tak butuh waktu lama, pemilik akun tiktok pelaku dengan inisial AWK berhasil diciduk pihak kepolisian beserta barang bukti berupa 1 buah telpon genggam.

Dalam pemeriksaan polisi pelaku pengancaman, AWK mengakui perbuatannya cuitan ancaman itu.  Polisi juga menjelaskan bahwa ancaman penembakan terhadap capres Anies Baswedan tidak berafiliasi dengan salah satu pasangan calon capres dan cawapres lainnya.

Menurut keterangan pers pihak kepolisian yang disampaikan Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho, tindakan ancaman tersebut tidak berkaitan dengan capres maupun partai tertentu. Namun demikian pelaku terancam Undang-Undang ITE, tentang ancaman melalui media sosial.

Atas keberhasilan pihak kepolisian, Calon Presiden Anies Baswedan dengan kesabarannya mengapresiasi pihak kepolisian yang telah bergerak cepat mengungkap dan menangkap pelaku.

Menurut Anies kebebasan berbicara dan mengungkap pandangan memang sah-sah saja, apalagi kebebasan berbicara juga dilindungi undang-undang, namun dalam prakteknya tidak boleh dibayang-bayangi dengan ancaman.

Anies berpesan, untuk yang mengancam secara fisik agar dilaporkan. Kalau kritik-kritik enggak perlu dilaporkan. Anies Baswedan berharap kasus serupa tidak terulang kembali.

Dari peristiwa diatas, emang boleh milih pemimpin yang menggemaskan saja, tentu boleh dong. Kita mau memilih pemimpin warna rambutnya, warna mata, kulitnya apapun boleh.

Hanya ada dua hal di indonesia ini, pertama, siapa pun berhak untuk dipilih dan memilih, tidak ada larangannya. Disisi lain siapapun berhak punya alasan untuk memilih, jadi di Republik Indonesia ini tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan alasan dalam memilih pasangan atau calon Presiden dan Wakilnya sama sekali.

Tentunya dalam memilih calon Presiden dan Wakil presiden saling santun, jangan saling menjatuhkan, mengejek, mencaci maki, mengungkit-ungkit masa lalu, balas jasa apalagi balas budi, pokoknya jauhkan dari sentimen negatif. Sebab tidak ada manusia sempurna di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun