Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Aksi Tanam Pohon Serentak Se-Indonesia, Komitmem Pemerintah Turunkan Emisi

3 Januari 2024   17:19 Diperbarui: 3 Januari 2024   17:21 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad melakukan penanaman pohon (Foto: Humas P3E SuMa)


Dalam rangkaian momentum  Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2023.

Serentak se Indonesia melaksanakan penanaman pohon. Kegiatan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk melakukan penanaman pada musim penghujan di tahun 2023/2024.

Kegiatan ini berlangsung di Dusun Waruwe, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sabtu 30 Desember 2023 kemarin.

Pemilihan lokasi penanaman karena termasuk salah satu sasaran Forestry and Other Land Uses (Folu) Net Sink 2030. Hal tersebut merupakan komitmen Pemerintah dalam upaya menurunkan emisi.

Menindaklanjuti hal diatas, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad didampingi Sekda Barru Dr.Abustan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, M.T  hadir melaksanakan penanaman pohon bersama masyarakat.

Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad melakukan penanaman pohon (Foto: Humas P3E SuMa)
Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi Dr.Ilyas Asaad melakukan penanaman pohon (Foto: Humas P3E SuMa)


Sambutan seragam Menteri LHK, Siti Nurbaya yang dibacakan Dr.Ilyas Asaad menyampaikan bahwa penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan Iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).

Ilyas menjelaskan bahwa langkah ini sebagai upaya membangkitkan semangat motivasi, menggerakkan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon.

"Dunia tengah menghadapi 'triple planetary crisis' yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Dalam situasi krisis seperti ini, kita harus mengedepankan paradigma kolaborasi dan kerjasama," pesan Ilyas Asaad.

Dampak perubahan iklim telah nyata kita rasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, antara lain, keterlambatan musim tanam, terjadinya gagal panen peningkatan wabah dan hama tanaman, penurunan produktivitas tanam.

Selanjutnya adalah peningkatan tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan, yang mengancam terutama wilayah-wilayah kepulauan.

Serta  peningkatan kejadian bencana, terutama bencana Hidrometeorologis serta ancaman kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss).

Diadopsi dari 'The Earth for Al| - A Survival Guide for Humanity' sebuah Laporan tahun 2022 disebutkan terdapat 5  (lima) lompatan untuk menjaga keberlangsungan bumi dan manusia.

Dijelaskannya secara rinci yaitu; Pengentasan kemiskinan, Pemberdayaan perempuan, Pengurangan kesenjangan, Sistem Pangan yang sehat untuk manusia dan ekosistem. "Serta mengubah sistem energi untuk meningkatkan efisiensi dan transisi menuju energi bersih," terang TAM LHK Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi.

Lebih lanjut MenLHK yang dibacakan ilyas berpesan, upaya tersebut dikombinasikan dengan tren yang sedang berlangsung yaitu kecerdasan buatan, robotika, konektivitas, dan bioteknologi untuk keberadaan bumi serta mempertahankan
mempertahankan kesejahteraan manusia. 

"Alam adalah amanah bagi kita, untuk dikelola dengan baik. Menjadi kewajiban kita untuk bersama-sama melindungi dan merawatnya dari kerusakan," pesannya.

"Kita harus mengambil langkah konkret dan memperkuat kolaborasi yang berlandaskan dialog dan kepercayaan, demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," jelas Ilyas Asaad.

Di tempat yang sama , Andi Muhammad Hasbi,  Kepala Dinas LHK Prov SulSel mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa kegiatan  ini memiliki makna strategis terkait gas rumah kaca ( GRK), bencana longsor, dan sebagainya. Terutama dalam kawasan hutan hingga luar kawasan kemudian belum lagi permasalahan kebakaran hutan. "Banyak kerusakan lingkungan dan upaya belumlah cukup  untuk mengatasi degradasi fungsi hutan dan lahan yang  tak lagi berfungsi secara maksimal. Kita perlu program yang baru dalam menyelamatkan hutan dan lingkungan," pesan Hasbi.

Diungkapkan lebih lanjut, Penanaman serentak di seluruh wilayah Indonesia diharapkan terus berlanjut dan berdampak luas bagi masyarakat.

"Untuk Pemprov Sulsel saat ini beberapa program prioritas Pj Gubernur Dr. Bahtiar Baharuddin adalah ketahanan pangan; seperti penanaman pisang, sukun hingga nangka, kami berharap KLHK dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Andi Hasbi.

Hal senada dituturkan, Bupati Barru H. Suardi Saleh, M.Si yang diwakili Sekda Kab. Barru Propinsi Sulawesi Selatan, Dr.Abustam sangat mengapresiasi kegiatan positif ini.

"Atas nama pemerintah Kabupaten Barru mengucapkan banyak terima kasih serta penghargaan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan ini," tuturnya.

Menurutnya, penanaman pohon di lokasi Dusun Waruwue Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru merupakan salah satu sasaran dalam 'Forestry and other land Uses (FOLU) Net Sink 2030 sekitar 1.000 pohon  dengan luas areal lahan 25 Ha.

"Hal ini sebagai rangkaian Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2023, Ini saya kira menjadi perhatian bahwa  daerah Lappalaona adalah daerah hulu di Barru ini," ujar Sekda Pemkab Barru.

Gambaran umum wilayah Kabupaten Barru berada pada pesisir pantai barat Selat Makassar. Memiliki sekitar 65, 28 persen hutan dan 11 persen daerah pesisir.
Kabupaten Barru memanjang sekitar 78 km. Secara administratif Kabupaten Barru memiliki luas wilayah 1.174,72 Km2

Dijelaskannya lagi bahwa Kabupaten Barru ini memiliki nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2022 sebesar 72,04 (Kondisi Baik) yang di dukung oleh Indeks Tutupan lahan sebesar 70,44.

"Kondisi lahan kritis dan sangat kritis Kabupaten Barru pada tahun 2022 seluas 10.221,69 Ha yang terdapat pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas, sedangkan di luar kawasan hutan seluas 1.877,77 Ha. Sehingga masih memerlukan upaya penanganan dan
perbaikan kondisi dan salah satu diantaranya adalah penanaman pohon yang kita laksanakan hari ini," jelasnya.

"Jangan mewariskan air mata pada anak cucu, tetapi wariskanlah mata air pada anak cucu," pungkas Dr.Abustam.

Sementara itu Ketua Panitia Penanaman serentak di SulSel, Abd.Azis, M.Sc  Kepala BPDAS Jeneberang Saddang, menjelaskan bahwa Desa ini merupakan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS)  Lisu dan air terjun Waesai dengan potensi untuk mengairi sawah.

Sambung Azis, disini mendapat program bibit rakyat yang nanti akan ditanam bersama masyarakat. Dengan rincian 1000 batang bibit, yakni; 200 batang pohon sukun, 200 batang durian, 300 batang mahoni dan 300 batang pohon alpukat.

"Percepatan rehabilitasi hutan di  kegiatan ini membangkitkan semangat dalam menanam pohon," jelas Kepala BPDAS Jeneberang Saddang KLHK.

Diterangkan Ketua Panitia bahwa bersamaan dengan kegiatan penanaman ini,  dilakukan juga penyerahan petikan Keputusan Menteri LHK Penetapan Green Ambassador kepada 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah.

"Kegiatan ini  juga akan kami laporkan ke ibu Menteri LHK," pungkas Kepala  BPDAS Jeneberang Saddang.

Perhelatan penanaman ini turut dihadiri TNI dan Polri, Korwil UPT Satker LHK Sulsel Dr.Darhamsyah didampingi Kepala BBKSDA SulSel Ir.Jusman, Kepala TU P3E Sulawesi dan Maluku LHK Dr.Azri serta para Kepala UPT Satker LHK Sulawesi Selatan dan jajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun