Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngeri! Sekuriti Junior Tikam 32 Kali Seniornya

1 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   16:29 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab membentak maupun berkata-kata kasar termasuk perbuatan tidak menyenangkan dalam bermasyarakat. Sementara menyuruh yang baik diawali dengan senyum, selanjutnya selalu ucapkan 'tolong' kepada seseorang yang akan kita suruh, ini yang sering dilupakan, apalagi sudah merasa berpangkat tinggi dan senior pula.

Apabila orang yang dimintai tolong menolak, ya harus terima jangan mencak-mencak agar dendam tidak tertanam dan amarah tidak membuncah.

Di dunia militer tidak mengenal kata 'suruh' tetapi 'perintah atau petunjuk komandan' itupun yang bisa memerintah hanya atasan/pimpinan, bukan sesama prajurit akar rumput.

Atas pembunuhan yang dilakukan sekuriti junior di kantor Basarnas Mamuju, Kecamatan Kalukku terhadap seniornya, adalah kesalahan komunikasi sehingga melahirkan sakit hati dan dendam kesumat yang melatarbelakangi pembunuhan.

Selain itu, dalam proses pembunuhan itu, menimbulkan tanya, karena pelaku dikenal sopan, baik dan ramah terhadap seniornya, begitupun sang korban, dikenal ramah dan sopan terhadap junior dan karyawan, jadi kira-kira dimana letak pemicu permasalahannya, masak sih gegara disuruh-suruh bisa menimbulkan dendam, kalau bukan karena akhlak dalam pergaulan sehari-hari masih perlu diperbaiki sebagai pemicu 32 penusukan.

Sungguh sangat disayangkan peristiwa pembunuhan bisa terjadi, padahal keduanya bertugas menjaga keamanan kantornya, kok malah saling bunuh. Ini sebuah tindakan berlebihan, hanya karena disuruh-suruh harus berujung membunuh rekan kerja sendiri.

Padahal untuk menjadi sekuriti atau penjaga keamaman dibutuhkan keahlian khusus setara militer. Namun ketika melakukan satu kesalahan saja yang dilakukan oleh penjaga keamanan atau sekuriti yang tidak kompeten dapat membahayakan nyawa dan harta benda. Salah satunya, ya peristiwa pembunuhan Sekuriti Junior versus sekuriti Senior Basarnas di Mamuju.

Sebagai warga negara yang baik, kami menilai bahwa muara dari serangkaian tindakan pembunuhan sekuriti senior Basarnas Mamuju oleh Juniornya didasari sering disuruh-suruh secara berlebihan, bahkan boleh jadi kasar, sehingga melahirkan sakit hati berujung dendam kesumat. Boleh-boleh saja memerintah atau menyuruh orang lain, tapi jangan lupakan tata krama atau sopan santun dalam meminta tolongnya, agar tidak menimbulkan sakit hati dan dendam. Mudah-mudahan di tahun 2024 ini, peristiwa serupa tidak berulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun