Brengsek!
Selain itu, kami sudah bosan mendengar janji-janji manisnya bertanggungjawab merampungkan pekerjaan rumahnya.
Padahal tidak sedikit dana yang kami gelontorkan untuk biaya renovasi. Untungnya, sebelum terjadi "kekacauan" itu, oknum tadi sempat membuatkan cakar ayam sebagai kaki-kaki membuat panggung. Terimakasih kami ucapkan buat yang satu ini.
Kami membuat lantai dua menyerupai panggung, dijadikan pelarian kami jika sewaktu-waktu tiba hujan. Bukan hanya hujan, yang kami kawatirkan adalah banjir musiman di perumahan yang kami tempati.
Singkat cerita, pada bulan Maret 2023 dimulailah renovasi bagian dapur. Pertama-tama pemugaran lantai buat pasang cakar ayam untuk menyangga panggung, sebagaimana ulasan diatas.
Apesnya lagi, banyak sekali pekerjaan rumah yang dia tinggalkan. Salah satunya, tembok belum diplester licin, belum juga diplamur atau aplus, sehingga menyisakan resapan air hujan masuk ke sela-sela tembok yang belum diboboki semen, ditambah pemasangan baja ringan dan spandeknya belum seluruhnya rampung.
Â
Kekhawatiran kami terbukti, hujan turun begitu deras pada Kamis, 16 November 2023 dan Minggu 26 November 2023, dampaknya tembok kamar disusupi rembesan air hujan, begitu pula bangunan dapur bocor-bocor, dimana irisan talang dapur dan ruang tamu belum tertutup secara menyeluruh, cilakanya spandeknya juga dimasukin air hujan, lantaran ada lubang halus pada saat pemasangan spandek, boleh jadi dikarenakan ada bekas paku dan tembok bagian luar juga belum diplester maksimal.
Pada akhirnya, kami mencari tukang bangunan untuk melanjutkan renovasi yang mangkrak. Perlahan namun pasti, pengerjaan diawali perombakan kloset, dilanjutkan pemasangan keramik kamar mandi dan terakhir pemasangan pintu. Untuk sementara itu dulu yang dikerjakan, sambil menarik nafas panjang mengumpulkan dana buat renovasi lanjutan, akibat janji-janji manis salah satu "oknum" mandor sekaligus tukang bangunan yang konon katanya kecanduan begadang.
Dampak belum rampungnya renovasi, ketika musim penghujan tiba, bukan lagi musibah banjir yang dikuatirkan, melainkan kebocoran air hujan merambahi tembok lantaran belum diplester sekalian cat pelapis anti bocornya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H