Meski acapkali gagal, aku terus belajar memahami bahasa hatimu
Sepanjang hari bayangmu selalu melintasi anganku...
Memain-mainkan perasaanku
Entah mengapa kamu seakan menjelma seperti hantu, meneror jalan pikiranku...
Ku salurkan hasratku dalam  sepenggal puisi tentang cinta beserta rindu....
Sebenarnya aku malu, sebab aku hanyalah benalu masa lalumu...
Bagaikan pungguk merindukan rembulan yang tak pernah kesampaian...
Sejuta kata puitis tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu, jari-jemariku seakan berhenti menulis ketika mengemukakan kata cinta untukmu....
Tanpa titik, lalu ku sambung kata-kata indahnya tentang cinta yang pernah aku miliki buatmu...
Ingin ungkapkan kata 'Aku menyayangimu', dengan bisikan lembut juga perlahan, agar tak mengusik kebahagiaan dirimu...
Aku tahu diri kok, bahwa cinta ini tak harus terbalas, meski begitu, aku tak pernah memblokir hatimu, aku akan selalu menerima juga membalas koneksi setiap kamu mau berkomunikasi denganku....
Saat itu aku sadar, bahwa umur ini sudah uzur...
Tetap bersyukur kepada Sang Pencipta, sebelum rehat di alam kubur
Mulai hari itu aku sadar ada hati yang lain di hidupmu, toh begitu aku tetap belajar memahami bahasa hatimu...