Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Belajar Memahami Bahasa Hatimu

19 November 2023   16:30 Diperbarui: 19 November 2023   16:33 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski acapkali gagal, aku terus belajar memahami bahasa hatimu

Sepanjang hari bayangmu selalu melintasi anganku...

Memain-mainkan perasaanku

Entah mengapa kamu seakan menjelma seperti hantu, meneror jalan pikiranku...

Ku salurkan hasratku dalam  sepenggal puisi tentang cinta beserta rindu....

Sebenarnya aku malu, sebab aku hanyalah benalu masa lalumu...

Bagaikan pungguk merindukan rembulan yang tak pernah kesampaian...

Sejuta kata puitis tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu, jari-jemariku seakan berhenti menulis ketika mengemukakan kata cinta untukmu....

Tanpa titik, lalu ku sambung kata-kata indahnya tentang cinta yang pernah aku miliki buatmu...

Ingin ungkapkan kata 'Aku menyayangimu', dengan bisikan lembut juga perlahan, agar tak mengusik kebahagiaan dirimu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun