Tetaplah berbuat baik, meski orang lain berbuat "jahat" padamu. Karena berbuat baik itu tidak akan sia-sia.
Memang baik menjadi orang baik, bukan berarti orang baik tidak boleh berbuat jahat. Pasalnya, kejahatan akan selalu berkuasa selama perbuatan baik masih terbelenggu dalam sekam. Bahkan di negeri ini, orang baik bakal babak belur dikuasai penjahat, preman jalanan dan "jukir liar" akan kita jumpai dimanapun berada.
Toh demikian, tetaplah menjadi orang baik, meski onak dan duri datang silih berganti. Yakinlah, usaha yang dikerjakan dengan ikhlas tidak akan mengkhianati hasil.
Atau kita harus memaki diri sendiri, hari gini ikhlas nolong orang lain. Jangan mimpi dech. Di jaman peradaban teknologi sekarang ini berbeda dengan peradaban manusia. Ikhlas nolong orang saja masih ada perhitungannya, bukannya untung malah buntung. Â
Walaupun secara lahiriyah seharusnya sebagai manusia itu memiliki sifat tolong menolong sama orang lain. Tidak masalah juga kalau terlalu baik sama orang lain, akan tetapi berbuat baik dengan menolong kesusahan orang lain, belum tentu dibalas kebaikan, malah kekecewaan yang kita dapatkan.
Selama orang baik hanya diam saja, kejahatan akan selalu menang. Apalagi masalah keuangan. Lalu, ketika persoalan uang menjadi polemik, maka akan menimbulkan masalah baru. Konon uang bukan segalanya, tapi segala sesuatunya memerlukan uang.
Jadi orang itu jangan terlalu baik, apalagi percaya begitu saja. Belum tentu juga kepercayaan dibayar dengan kebaikan, yang ada justru dimanfaatin. Dan agar supaya seimbang harus ada jahatnya juga," kurang lebih seperti itulah hidup dijaman digital sekarang ini.
Sudah sangat jarang  ditemui manusia jaman sekarang yang menerapkan konsep "berbuat baik" ke semua orang dalam hidupnya, kalaupun ada itu sangat langka sekali. Sampai lupa bahwa tidak semua orang bisa dan mau menghargai kebaikan kita. Lalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak tahu caranya menghargai.
Jangan biarkan kebaikan yang kita lakukan harus hilang karena keburukan orang lain. Tetaplah berbuat baik, meski kejahatan masih merajalela.
Bukankah ketika niat berbuat baik itu semata-mata karena Allah. Maka seharusnya tidak perlu ada dusta diantara kita? Ya nggak!.
Kalau akhirnya tidak ada satu orang pun yang menghargai kebaikan kita. Bukankah Allah SWT maha melihat?
Al-Qur'an Surah Hud ayat 115, Allah SWT menuliskan bahwa tidak ada kebaikan yang sia-sia. Artinya, "Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan."
Jangan membatasi diri untuk berbuat baik, jika kebaikan yang kita tanam, maka kebaikan pula yang akan kita tuai, karena setiap kebaikan tidak ada yang sia-sia.
Wallahu 'Alam Bishowaf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H